JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan hingga September 2011 meningkat 23,8% menjadi sekitar Rp 2.054,03 triliun, dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp 1.659,15 triliun. Kredit investasi berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan total kredit.Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan, pertumbuhan kredit investasi (KI) per September 2011 sebesar 30,1%, kredit konsumsi (KK) 24,8%, dan kredit modal kerja (KMK) 20,8% . Dengan mengacu pada statistik perbankan Indonesia pada September 2010, maka kenaikan yang terjadi sebagai berikut. KMK dari Rp 818,168 triliun naik menjadi Rp 988,34 triliun. KI dari Rp 327,658 triliun naik menjadi Rp 426,28 triliun. KK dari Rp 513,319 triliun menjadi Rp 640,622 triliun. "Jadi jangan selalu lihat total kreditnya. Kredit investasi yang tinggi kan tidak ada yang buruk di situ. Yang penting jangan kredit konsumsi yang meningkat cepat," ungkap Darmin, Selasa (11/10).Dia melanjutkan, dilihat dari sektor penyaluran kredit pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelistrikan (58,5%), pertambangan (22,8%), jasa sosial (20,8%). Semua angka yang tercatat per September 2011 ini masih sejalan dengan target pertumbuhan kredit. Berdasarkan rencana bisnis bank akhir tahun ini pertumbuhan kredit ditargetkan mencapai 24,2% sampai akhir tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kredit investasi dorong laju pertumbuhan kredit per September
JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan hingga September 2011 meningkat 23,8% menjadi sekitar Rp 2.054,03 triliun, dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp 1.659,15 triliun. Kredit investasi berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan total kredit.Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengungkapkan, pertumbuhan kredit investasi (KI) per September 2011 sebesar 30,1%, kredit konsumsi (KK) 24,8%, dan kredit modal kerja (KMK) 20,8% . Dengan mengacu pada statistik perbankan Indonesia pada September 2010, maka kenaikan yang terjadi sebagai berikut. KMK dari Rp 818,168 triliun naik menjadi Rp 988,34 triliun. KI dari Rp 327,658 triliun naik menjadi Rp 426,28 triliun. KK dari Rp 513,319 triliun menjadi Rp 640,622 triliun. "Jadi jangan selalu lihat total kreditnya. Kredit investasi yang tinggi kan tidak ada yang buruk di situ. Yang penting jangan kredit konsumsi yang meningkat cepat," ungkap Darmin, Selasa (11/10).Dia melanjutkan, dilihat dari sektor penyaluran kredit pertumbuhan tertinggi terjadi pada kelistrikan (58,5%), pertambangan (22,8%), jasa sosial (20,8%). Semua angka yang tercatat per September 2011 ini masih sejalan dengan target pertumbuhan kredit. Berdasarkan rencana bisnis bank akhir tahun ini pertumbuhan kredit ditargetkan mencapai 24,2% sampai akhir tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News