Kredit investasi kian unjuk gigi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit untuk investasi makin deras di paruh kedua tahun ini. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit investasi per Agustus 2018 tumbuh 11,3% year on year (yoy) menjadi Rp 1.249,8 triliun. Pertumbuhan di Agustus 2018 lebih tinggi dari Juli yang sebesar 10,6% yoy menjadi 1.228 triliun.

Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan kredit investasi lumayan. Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan, kredit investasi BNI per Agtustus 2018 berada pada level Rp 132 triliun atau tumbuh dikisaran 8% yoy.

Kredit investasi berkontribusi sekitar 30% dari total penyaluran kredit BNI yang tumbuh 18,53% yoy menjadi Rp 439,06 triliun per Agustus 2018. Pertumbuhan kredit investasi di BNI didorong oleh sektor manufaktur, pertanian, serta konstruksi.


Dari aspek kualitas aset, non performing loan (NPL) kredit investasi BNI tercatat di level 0,5%. Posisi ini membaik bandingkan dengan posisi Agustus 2017 yang berada di level 1,2%. "Untuk kedepannya diproyeksikan kredit investasi BNI tetap tumbuh relatif stabil sesuai pergerakan ekonomi khususnya untuk menunjang pembangunan di sektor infrastruktur, manufaktur, dan agrikultur," ujar Herry, Senin (2/10).

Bank Central Asia (BCA) juga mencatatkan pertumbuhan kredit investasi 16% yoy per Agustus 2018.

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra mengatakan, pertumbuhan ini didukung oleh sektor pembangkit energi dan tenaga listrik, telekomunikasi, serta perkebunan dan pertanian. "Kredit investasi BCA per Agustus 2018 tercatat sebesar Rp 123 triliun atau 24% dari total portofolio kredit BCA yang sebesar Rp 503 triliun," ujar Jan Hendra, Selasa (10/2).

Lanjut Jan Hendra, dari sisi kualitas kredit investasi di bank bersandi saham BBCA ini masih terjaga. Hingga Agustus 2018 rasio kredit bernasalah atau non performing loan (NPL) kredit investasi relatif terjaga pada level 1,5%.

Sementara Bank OCBC NISP (NISP) mencatatkan peningkatan kredit investasi 16,61% yoy menjadi Rp 115,4 triliun per Agustus 2018. Kredit investasi berkontribusi sekitar 40% dari total penyaluran kredit.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, kredit investasi tersebar ke berbagai sektor ekonomi termasuk manufaktur, konstruksi dan pertanian. "Tapi perkiraan kami hingga akhir tahun pertumbuhan kredit investasi masih akan lebih lambat dari pada kredit modal kerja," jelas Parwati, Senin (2/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati