Kredit investasi masih tumbuh, Bank BCA tancap gas di digital banking



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Seiring rencana pembangunan pemerintah  jangka menengah nasional, ada beberapa rencana yang sudah disiapkan. Salah satunya adalah dengan menyiapkan kawasan ekonomi baru, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Terdiri dari 9 kawasan industri nasional, 10 kawasan industri baru, dan 19 smelter yang tengah dikembangkan saat ini.

PT Bank Central Asia Tbk, (BBCA) mencatatkan kredit investasi per Maret 2021 sebesar Rp182 triliun. Nilai itu meningkat 1,7% dibandingkan periode sama tahun lalu atau secara year on year (yoy).


Direktur Keuangan Bank BCA Vera Eve Lim mengatakan kepada KONTAN, Selasa (13/7), BCA mencermati permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan. Hal ini sejalan dengan adanya pandemi covid-19, yang membatasi mobilitas dan memengaruhi iklim bisnis.

Baca Juga: Siapkan rencana jangka panjang, BCA bakal bawa BCA Digital IPO

“Kami juga melihat bahwa pada umumnya industri saat ini masih mencermati upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah, dan tren perkembangan pandemi covid-19. Di tengah situasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat saat ini, BCA berkomitmen mengoptimalkan layanan perbankan melalui kanal digital banking. Beragam inovasi dilakukan melalui #BankingFromHome,” pungkas Vera.

Sekadar informasi tambahan, dibandingkan dengan sumber pendanaan lain seperti dari luar negeri yang berkisar Rp2,9 triliun, lembaga non-bank berkisar Rp 600 triliun, dan pasar modal berkisar Rp 126 triliun, dominasi sumber pendanaan masih datang dari perbankan yang mencatatkan angka sebesar kurang lebih Rp 5.400 triliun.

Peran perbankan dinilai masih cukup tinggi dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional. Kontribusi perbankan dalam pembangunan dan pendanaan masih dominan, dengan angka kurang lebih 60%.

Selanjutnya: Gandeng BNP Paribas, BCA tawarkan produk reksadana saham USD

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli