JAKARTA. Kredit konstruksi diperkirakan akan menjadi primadona industri perbankan pada tahun depan. Sebab, tahun depan, belanja pemerintah di sektor konstruksi dalam RAPBN 2017 mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah yaitu sebesar Rp 346,6 triliun atau naik 16,7% year on year (yoy). Indikasi moncernya kredit konstruksi tahun depan tercermin dari pertumbuhan kredit konstruksi pada kuartal II 2016 yang sebesar 6,21%, atau lebih tinggi dari 2015 sebesar 5,35%. Faktor lain yang mendorong tumbuhnya kredit sektor kontruksi pada tahun depan adalah program pembangunan 1 juta rumah pemerintah. Namun, perbankan juga harus mewaspadai potensi kredit macet di sektor kontruksi yang berpotensi bisa terjadi pada tahun depan. Hal ini mengacu pada kredit macet alias non performing loan (NPL) di sektor kontruksi per Juli 2016 yang cukup tinggi yaitu sebesar 4,7%. Tercatat penyumbang NPL sektor kontruksi yang cukup tinggi dari BUKU III yaitu sebesar 6,01%.
Kredit konstruksi bakal jadi primadona di 2017
JAKARTA. Kredit konstruksi diperkirakan akan menjadi primadona industri perbankan pada tahun depan. Sebab, tahun depan, belanja pemerintah di sektor konstruksi dalam RAPBN 2017 mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah yaitu sebesar Rp 346,6 triliun atau naik 16,7% year on year (yoy). Indikasi moncernya kredit konstruksi tahun depan tercermin dari pertumbuhan kredit konstruksi pada kuartal II 2016 yang sebesar 6,21%, atau lebih tinggi dari 2015 sebesar 5,35%. Faktor lain yang mendorong tumbuhnya kredit sektor kontruksi pada tahun depan adalah program pembangunan 1 juta rumah pemerintah. Namun, perbankan juga harus mewaspadai potensi kredit macet di sektor kontruksi yang berpotensi bisa terjadi pada tahun depan. Hal ini mengacu pada kredit macet alias non performing loan (NPL) di sektor kontruksi per Juli 2016 yang cukup tinggi yaitu sebesar 4,7%. Tercatat penyumbang NPL sektor kontruksi yang cukup tinggi dari BUKU III yaitu sebesar 6,01%.