Kredit konstruksi jadi mesin pertumbuhan kredit perbankan di kuartal II 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal II 2019, penyaluran kredit perbankan masih tumbuh dobel digit. Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI) mencatatkan per April 2019 kredit bank  tumbuh 11% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5.339,2 triliun. Pertumbuhan kredit tersebut utamanya ditopang dari peningkatan kredit di sektor konstruksi yang secara total naik 21% yoy menjadi Rp 327,2 triliun per April 2019.

Bila dirinci berdasarkan jenis kreditnya, kredit investasi (KI) di sektor konstruksi naik paling tinggi sebesar 44,9% yoy. BI menilai, akselerasi pertumbuhan KI pada sektor konstruksi utamanya didorong oleh subsektor bangunan jalan tol di wilayah Banten dan Jawa Barat pada kuartal II 2019 ini.

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id pun mengamini kalau kredit konstruksi memang tumbuh relatif deras di kuartal II 2019 ini. Ambil contoh, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) yang mencatat kredit sektor konstruksi per Mei 2019 tumbuh 18,3% secara year on year (yoy).


Direktur Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan menyebutkan kredit konstruksi BNI mayoritas didominasi  pembangunan  jalan tol. Kendati tidak merinci besaran nilai kreditnya, Wahju menyebut, kredit sektor konstruksi sampai akhir tahun 2019 akan tumbuh minimal 20% secara yoy. "Seiring dengan proses penyelesaian proyek-proyek infrastruktur di tahun 2019," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (14/6).

Adapun, beberapa proyek jalan tol yang masuk pipeline BNI antara lain tol Kuncirang-Cengkareng, Terbanggi Besar-Kayu Agung, Jakarta-Cikampek Elevated dan Kunciran-Serpong.

Sementara itu, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100) mencatat pertumbuhan kredit konstruksi sebesar 9,33% secara yoy per April 2019. Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan, kredit ke sektor konstruksi belum deras lantaran BTN tengah fokus pada perbaikan kualitas kredit konstruksi yang saat ini kian merangkak naik.

Sayangnya, bank spesialis kredit perumahan ini belum dapat merinci secara detail besaran rasio non performing loan (NPL) di sektor konstruksi saat ini. Meski begitu, Mahelan optimis di pertengahan tahun pertumbuhan kredit konstruksi BTN akan merangkak naik menembus dua digit. "Diharapkan hingga akhir tahun ini, kredit konstruksi dapat tumbuh hingga 15% secara yoy," terang Mahelan.

Bukan cuma bank pelat merah yang mendapat berkah pertumbuhan kredit konstruksi. Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) Jan Hendra membeberkan, per April 2019 pihaknya sudah menyalurkan kredit ke sektor konstruksi sebesar Rp 15,7 triliun. Jika dibandingkan dengan periode  sama di tahun 2018, realisasi tersebut tumbuh sekitar 30%. "Pertumbuhan kredit ke sektor ini masih terus berlanjut, kami akan terus mengkaji potensi yang ada," katanya.

Walau tidak memasang target, bank swasta terbesar di Indonesia ini akan fokus menggarap proyek-proyek infrastruktur pemerintah sebagai pendorong penyaluran kredit di sektor konstruksi.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) seperti PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) juga mendapat limpahan proyek pemerintah. Kendati tidak merinci persentase kenaikannya, Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar bilang, total kredit konstruksi Bank Sumut per Mei 2019 sudah mencapai Rp 1,2 triliun. Hingga akhir tahun, diprediksi kredit ke sektor ini bakal naik hingga mencapai Rp 1,68 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat