Kredit konstruksi mulai tumbuh cukup baik memasuki kuartal IV



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kredit konstruksi tampaknya semakin besar di penghujung tahun ini. Itu tercermin dari kredit konstruksi perbankan pada bulan Oktober mengalami kenaikan pertumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit konstruksi pada Oktober 2020 tercatat sebesar Rp 379,5 triliun atau tumbuh 3,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Sedangkan pada September, kredit konstruksi hanya tumbuh 0,9% YoY ke Rp 374,6 triliun. 

Pahala Mansyuri, Direktur Utama BTN mengakui bahwa kredit konstruksi sudah mulai bergerak positif di BTN. "Kami sudah aktif menyalurkan kredit konstruksi perumahan.  Ini untuk mendukung program sejuta rumah dan selaras dengan pertumbuhan KPR yang juga cukup tinggi, khususnya KPR bersubsidi," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (8/12). 


Baca Juga: Ini strategi BRI Life tingkatkan premi unitlink di tahun depan

Hanya saja, ia tidak merinci berapa besar pertumbuhan kredit konstruksi BTN hingga saat ini. Sementara per September 2020, kredit konstruksi BTN di sektor perumahan hanya tercatat Rp 27,87 triliun atau tumbuh negatif 6,07% YoY.

Sementara Bank OCBC NISP menyebut penyaluran kredit perseroan hingga September masih melambat, termasuk untuk sektor konstruksi. Namun, dengan proyeksi ekonomi Indonesia semakin membaik terutama didukung dengan kehadiran vaksin Covid-19, bank ini berharap permintaan kredit akan semakin membaik. 

Hartati, Direktur OCBC NISP mengatakan, pihaknya akan tetap menjalankan fungsi intermediasi dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor tetapi dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. 

"Bank OCBC NISP juga berkomitmen untuk terus mendukung proses pemulihan ekonomi Indonesia serta menghadirkan solusi dan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, baik nasabah korporasi maupun individual," kata Hartati.

Baca Juga: OVO mulai layani transaksi pembayaran digital di e-commerce Lazada

Di Bank Woori Saudara Tbk, porsi kredit konstruksi tidak terlalu banyak. Sehingga Sadhana Priatmadja, Direktur perseroan menyebut datanya kurang bisa dianalisis.  

Kredit bank ini yang tercatat tumbuh cukup tinggi masih berasal dari industri pengolahan, konsumer, dan perdagangan luar negeri. "Sejak Juni ke November, konsumer sudah tumbuh 9% dan korporasi tumbuh 7%," kata Sadhana.

Selanjutnya: DPK di bank BUKU IV menciut, ada apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi