Kredit Konstruksi Perumahan Bank Tabungan Negara (BBTN) Meningkat 50,82%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BBTN) berhasil mencatatkan peningkatan realisasi pembayaran kredit konstruksi perumahan per September 2022 sebesar 50,82% menjadi Rp 4,9 triliun dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp 3,2 triliun.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menyatakan, perseroan tetap optimistis permintaan kredit konstruksi tahun ini berpotensi meningkat.

"Kami melihat upaya pemerintah dalam mendukung sektor perumahan dengan terus berkonsentrasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan Infrastruktur masih menjadi potensi pada peningkatan pada sektor ini," kata Haru kepada kontan.co.id, Rabu (2/11).


Selanjutnya, konstruksi pembangunan proyek-proyek perumahan juga semakin aktif sehingga akan mendorong permintaan pembiayaan menjadi lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan pencapaian kredit konstruksi perseroan sepanjang kuartal III/2022.

Baca Juga: Laba Bank Permata (BNLI) Melesat 124% Jadi Rp 2,24 Triliun di Kuartal III 2022

Sebagai bank yang fokus pada sektor perumahan, Bank BTN terus berfokus bukan hanya penyaluran kredit dari sisi demand untuk penyaluran KPR individual saja, tapi juga dari sisi suplai yaitu pada pengembangan konstruksi perumahannya itu sendiri. 

Haru menyebut, saat ini, realisasi kredit di sektor konstruksi telah mulai bergerak seiring dengan pemulihan ekonomi dan peningkatan permintaan rumah untuk residensial. Bank BTN berkomitmen untuk senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Seiring dengan berbagai transformasi dan perbaikan proses bisnis serta inisiatif strategis yang dijalankan oleh Bank BTN pada penyaluran yang berdasarkan prinsip kehati-hatian, pada kuartal III/2022 non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah, Kredit Konstruksi turun menjadi 24,32% dari 26,38% pada tahun sebelumnya.

Hal tersebut turut mendukung perbaikan angka NPL Gross menjadi 3,45% pada Kuartal III/2022 dibandingkan periode sebelumnya sebesar 3,94% pada Kuartal III/2021.

Baca Juga: Simak Prospek Saham Bank BTN (BBTN) Setelah Cetak Kinerja Solid

Bank BTN juga terus berupaya melakukan berbagai perbaikan kualitas NPL, salah satunya dengan cara melakukan penyaluran kredit yang selektif serta melakukan monitoring yang ketat serta melakukan restrukturisasi apabila terdapat penurunan kemampuan dari nasabah.

"Saat ini kami juga sedang sedang menjajaki strategi penjualan aset bermasalah secara masif melalui skema asset swap. Inisiasi ini kami perkirakan akan selesai pada Kuartal IV/2022 hingga Kuartal I/2023," jelas Haru.

 
BBTN Chart by TradingView

Menurut Haru, walaupun di tengah tantangan global yang terjadi, dengan dukungan penuh yang diberikan oleh pemerintah, pihaknya optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan dengan menerapkan berbagai strategi-strategi yang telah dicanangkan oleh perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli