WASHINGTON. Bayang-bayang perlambatan pertumbuhan ekonomi tak menyurutkan konsumsi di Amerika Serikat (AS). Terbukti, pada Juli 2014 lalu, kredit konsumer AS naik hingga US$ 26,1 miliar menjadi US$ 3,24 triliun dari bulan sebelumnya. Angka kenaikan kredit konsumer tersebut lebih tinggi ketimbang perkiraan para analis. Berdasarkan survei 35 ekonom yang dilakukan Bloomberg, kenaikan kredit konsumer AS di bulan Juli antara US$ 14 miliar sampai US$ 23 miliar. Sedangkan para ekonom yang disurvei oleh Reuters memprediksi kenaikan kredit konsumer mencapai US$ 17,35 miliar. Mengutip Reuters, Chris Low, Kepala Ekonom FTN Financial mengatakan, pertumbuhan kredit itu didorong oleh kredit mobil. Hal ini menunjukkan adanya kelonggaran standar dalam pemberian pinjaman. "Satu-satunya hal yang harus dikhawatirkan adalah ada pengambilan risiko yang berlebihan di sektor otomotif," ujar Low.
Kredit konsumer AS terus melejit
WASHINGTON. Bayang-bayang perlambatan pertumbuhan ekonomi tak menyurutkan konsumsi di Amerika Serikat (AS). Terbukti, pada Juli 2014 lalu, kredit konsumer AS naik hingga US$ 26,1 miliar menjadi US$ 3,24 triliun dari bulan sebelumnya. Angka kenaikan kredit konsumer tersebut lebih tinggi ketimbang perkiraan para analis. Berdasarkan survei 35 ekonom yang dilakukan Bloomberg, kenaikan kredit konsumer AS di bulan Juli antara US$ 14 miliar sampai US$ 23 miliar. Sedangkan para ekonom yang disurvei oleh Reuters memprediksi kenaikan kredit konsumer mencapai US$ 17,35 miliar. Mengutip Reuters, Chris Low, Kepala Ekonom FTN Financial mengatakan, pertumbuhan kredit itu didorong oleh kredit mobil. Hal ini menunjukkan adanya kelonggaran standar dalam pemberian pinjaman. "Satu-satunya hal yang harus dikhawatirkan adalah ada pengambilan risiko yang berlebihan di sektor otomotif," ujar Low.