JAKARTA. Bisnis kredit konsumer perbankan tampaknya mulai mengalami perlambatan pertumbuhan. Lihat saja kredit konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang hanya mencatat pertumbuhan sekitar 2% (year to date) atau menjadi sekitar Rp 48,48 triliun per Juni 2014. "Kredit konsumer sangat tertekan sehingga pertumbuhannya hanya 2% (ytd)," kata Darmadi Sutanto, Direktur Konsumer dan Ritel BNI, kemarin di Hotel Le Meridien. Sementara dari sisi year on year (yoy), pertumbuhnya pun tak begitu besar yaitu hanya sekitar 6% menjadi Rp 48,48 triliun per Juni 2014, dibandingkan posisi Rp 45,94 triliun per Juni 2013. Darmadi bilang, seluruh segmen kredit konsumer saat ini mengalami perlambatan. Mulai dari kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit konsumer (KK).
Kredit konsumer BNI hanya tumbuh 2%
JAKARTA. Bisnis kredit konsumer perbankan tampaknya mulai mengalami perlambatan pertumbuhan. Lihat saja kredit konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang hanya mencatat pertumbuhan sekitar 2% (year to date) atau menjadi sekitar Rp 48,48 triliun per Juni 2014. "Kredit konsumer sangat tertekan sehingga pertumbuhannya hanya 2% (ytd)," kata Darmadi Sutanto, Direktur Konsumer dan Ritel BNI, kemarin di Hotel Le Meridien. Sementara dari sisi year on year (yoy), pertumbuhnya pun tak begitu besar yaitu hanya sekitar 6% menjadi Rp 48,48 triliun per Juni 2014, dibandingkan posisi Rp 45,94 triliun per Juni 2013. Darmadi bilang, seluruh segmen kredit konsumer saat ini mengalami perlambatan. Mulai dari kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), dan kredit konsumer (KK).