JAKARTA. Perlambatan ekonomi turut menyeret PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memasuki masa sulit. Penyaluran kredit yang seret dan tren migrasi giro ke deposito menjadi tantangan utama bagi bank yang mayoritas sahamnya milik Grup Djarum ini. Mengacu laporan keuangan, pada semester pertama 2015 BCA mencatatkan total penyaluran kredit Rp 347,10 triliun, tumbuh 7,92% secara tahunan. Perolehan ini lebih baik dibandingkan kuartal I 2015 yang hanya tumbuh 5,80% secara tahunan. Tapi, pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini cenderung melambat dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar 14,6%. "Kami tidak memungkiri terjadi perlambatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tutur Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA (Harian KONTAN, 30 Juli 2015)
Kredit konsumer menopang kinerja BBCA
JAKARTA. Perlambatan ekonomi turut menyeret PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memasuki masa sulit. Penyaluran kredit yang seret dan tren migrasi giro ke deposito menjadi tantangan utama bagi bank yang mayoritas sahamnya milik Grup Djarum ini. Mengacu laporan keuangan, pada semester pertama 2015 BCA mencatatkan total penyaluran kredit Rp 347,10 triliun, tumbuh 7,92% secara tahunan. Perolehan ini lebih baik dibandingkan kuartal I 2015 yang hanya tumbuh 5,80% secara tahunan. Tapi, pertumbuhan penyaluran kredit tahun ini cenderung melambat dibandingkan semester pertama tahun lalu sebesar 14,6%. "Kami tidak memungkiri terjadi perlambatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," tutur Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA (Harian KONTAN, 30 Juli 2015)