Kredit konsumer tetap andalan bank



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumer seperti tak mengenal lesu. Kredit ini tetap menjadi andalan bank untuk mendongkrak kinerja penyaluran kredit di tahun ini.

Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan mengatakan, di CIMB Niaga, pendorong kredit konsumer terutama bersumber dari portofolio kredit pemilikan rumah (KPR) yang mampu tumbuh hingga 50% di 2017. "Kami memprediksi tahun ini masih bisa tumbuh baik. Baik KPR, kartu kredit dan kredit multiguna," ujar Lani, Senin (8/1).

Tahun ini, Lani menargetkan kenaikan kredit konsumer sebesar 10% hingga 15%. Pada tahun lalu, pertumbuhan kredit konsumer emiten berkode saham BNGA tersebut sebesar 12% hingga 15%.


Optimisme Lani salah satunya ditopang oleh rencana penurunan kembali suku bunga kredit CIMB Niaga. Penurunan bunga kredit dimungkinkan lantaran dalam dua tahun terakhir ini, cost of fund alias biaya dana menurun seiring pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Hal tersebut tentu bakal menjadi amunisi bagi CIMB Niaga untuk memasarkan produk kredit konsumer. "Kami berharap penurunan bisa bertahan di tahun ini sehingga masyarakat bisa menikmati pinjaman dengan biaya ringan," imbuh Lani.

Secara keseluruhan, pencapaian kinerja Bank CIMB Niaga sepanjang tahun 2017 memang belum menggembirakan. Lihat saja, hingga periode November 2017, realisasi total kredit CIMB Niaga turun 1,52% menjadi Rp 158,29 triliun dibanding periode sama tahun 2016 yang sebesar Rp 160,69 triliun.

Kredit konsumer juga menjadi andalan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Direktur BTN Budi Satria mengatakan, sampai akhir 2017,  realisasi kredit konsumer BTN tumbuh cukup tinggi mencapai 23,3%. 

Meski begitu, bank spesialis kredit properti ini tak mau muluk-muluk di tahun ini. BTN hanya menargetkan pertumbuhan kredit konsumer 15% di 2018

Kata Budi, mayoritas pertumbuhan kredit konsumernya ditopang KPR, terutama KPR subsidi. Khusus KPR bersubsidi, BTN menargetkan pertumbuhan sebesar 20% dari pencapaian tahun 2017. Sebagai gambaran, hingga November 2017, penyaluran total kredit BTN meningkat hingga 22% menjadi Rp 175,8 triliun.

Soal suku bunga, Budi mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan dengan kondisi pasar. "KPR tentu kami akan sesuaikan dengan kondisi yang ada, terkait tren suku bunga pasar dan lain-lain," kata Budi. 

Sementara itu, Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi berpendapat, perbaikan ekonomi di 2018 akan mendorong penyaluran kredit. Namun tingginya permintaan, kemungkinan akan berimbas pada kenaikan suku bunga kredit. Saat ini, suku bunga kredit konsumer Bank Mayapada tercatat sebesar 11% hingga 12%, di luar bunga kartu kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati