Kredit Konsumsi Bank Asing Terus Menanjak



JAKARTA. Cibiran bahwa bank asing lebih suka mengeruk untung dari penyaluran kredit konsumsi boleh jadi bukan omong kosong.

Bila melihat data statistik Bank Indonesia, per Oktober 2009 outstanding kredit konsumsi bank asing dan bank campuran mencapai Rp 29,643 triliun. Periode yang sama tahun lalu masih sebesar Rp 28,28 triliun.

Ironisnya, terus digenjotnya penyaluran kredit konsumsi tersebut tidak diimbangi penyaluran kredit produktif dalam bentuk kredit modal kerja dan investasi. Sedangkan, penyaluran kredit modal kerja per Oktober 2008 sebesar Rp 117,49 triliun. Anjlok 15% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 138,86 triliun. Adapun kredit investasi yang disalurkan oleh bank asing dan bank campuran cuma naik 2,87% menjadi Rp 31,94 triliun.


Asal tahu saja, portofolio kredit konsumsi bank asing dan bank campuran ini lebih banyak didominasi oleh jenis kredit yang ditarik dengan kartu alias kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA). Dua jenis kredit tersebut memang menawarkan bunga tinggi. Untuk kartu kredit, bunga minimal senilai 3% per bulan. Sedangkan KTA bunganya bisa mencapai 20% lebih per tahun. Sisanya, kredit konsumsi yang disalurkan adalah berupa kredit pemilikan rumah (KPR). Namun itu nilainya masih sangat kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar