Kredit korporasi Citi menipis



JAKARTA. Perlambatan ekonomi global berdampak pada penyaluran kredit korporasi di Citi Indonesia. Penyaluran kredit korporasinya tahun ini menipis.

"Per September, kredit korporasi yang sudah dicairkan mencapai US$ 3 miliar. Ini untuk perusahaan multinasional, perusahaan ekspor impor, dan juga ada bank yang melakukan pinjaman," kata Head of Corporate and Investment Citi Indonesia Kurnardy Lie, Selasa (2/10). Angka ini menurun 14,29% dari tahun lalu yang sebesar US$ 3,5 miliar. 

Penurunan pencairan kredit korporasi ini terjadi karena banyaknya perusahaan yang akhirnya menahan laju ekspansi akibat perlambatan ekonomi yang mulai merambat ke Asia khususnya China. "Banyak yang akhirnya hold untuk ekspansi. Karena mereka pikir, buat apa ekspansi kalau pasarnya sedang slow down," tambahnya.


Ia menargetkan kredit korporasi  Citi tahun ini hanya tumbuh 10%-15%. Sedangkan tahun lalu, kredit korporasi Citi menanjak 20%.

CIti selama ini mengucurkan fasilitas kredit dari Citi kepada perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumsi, otomotif, dan juga pertambangan. "Kebanyakan dana pinjaman ini untuk modal kerja dan untuk trade yang mencapai sekitar 70%," jelas Kurnady.

Selain itu, fasilitas pinjaman yang diberikan masih mayoritas berbentuk valas. "Tapi pinjaman dalam rupiah juga sudah mulai banyak. Ya komposisinya sudah 60% untuk yang valas dan sisanya rupiah," ujarnya.

Akibat perlambatan di sisi kredit korporasi, kini Citi mencoba makin masuk ke kredit mikro. Salah satu caranya adalah dengan memberikan fasilitas pinjaman senilai US$ 18,5 juta ke Bank Andara yang nantinya digunakan untuk penyaluran kredit mikro.

"Kan kami selama ini hanya masuk ke perusahaan besar, dan juga ingin masuk ke mikro tapi SDM kami tidak ada. Makanya kami salurkan ke (bank) Andara yang fokus ke mikro," pungkas Kurnady.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: