KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit komersial atau kredit menengah sempat menjadi momok bagi industri perbankan. Pasalnya, kredit segmen ini menjadi penyumbang terbesar kenaikan kredit bermasalah alias non performing loan (NPL). Meski begitu, beberapa bank sudah mulai berhasil mencatat perbaikan kualitas kredit di sektor komersial dan menengah. Hal ini berkat beberapa strategi pencegahan intensif yang dilakukan sejak tahun 2016. Ekonomi yang mulai membaik juga berandil mengecilkan rasio NPL kredit komersial. Ambil contoh di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Donsuwan Simatupang, Direktur Manajemen Risiko BRI mengatakan, rasio kredit bermasalah segmen menengah merupakan salah satu penyumbang NPL terbesar. "Persentase NPL kredit menengah salah satu tertinggi di BRI, karena segmen kredit tersebut hanya tumbuh 4%-5% di kisaran Rp 20 triliun," kata Donsuwan kepada KONTAN, pekan lalu.
Kredit macet bank di sektor komersial beranjak turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit komersial atau kredit menengah sempat menjadi momok bagi industri perbankan. Pasalnya, kredit segmen ini menjadi penyumbang terbesar kenaikan kredit bermasalah alias non performing loan (NPL). Meski begitu, beberapa bank sudah mulai berhasil mencatat perbaikan kualitas kredit di sektor komersial dan menengah. Hal ini berkat beberapa strategi pencegahan intensif yang dilakukan sejak tahun 2016. Ekonomi yang mulai membaik juga berandil mengecilkan rasio NPL kredit komersial. Ambil contoh di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Donsuwan Simatupang, Direktur Manajemen Risiko BRI mengatakan, rasio kredit bermasalah segmen menengah merupakan salah satu penyumbang NPL terbesar. "Persentase NPL kredit menengah salah satu tertinggi di BRI, karena segmen kredit tersebut hanya tumbuh 4%-5% di kisaran Rp 20 triliun," kata Donsuwan kepada KONTAN, pekan lalu.