KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah fintech peer to peer (P2P) lending dihadapkan pada permasalahan kredit macet membengkak. Terpantau, sejumlah fintech P2P lending memiliki TWP90 di atas 5%. Hal itu ternyata juga berimbas kepada lender yang menyalurkan dananya lewat fintech lending. Salah satunya lender PT Igrow Resources Indonesia atau PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow). Lender fintech iGrow yang tengah menempuh jalur hukum menuntut haknya mengaku sampai saat ini belum mendapatkan pengembalian dana dari perusahaan tersebut. Pengacara para lender iGrow yang tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Rifqi Zulham menyampaikan kliennya sama sekali belum mendapatkan haknya. "Belum ada. Bahkan, proyek lender yang membeli asuransi, yang mana akan menjamin pengembalian kerugian para lender yang gagal bayar juga tidak ada yang cair," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).
Kredit Macet Bengkak, Lender Fintech iGrow Belum Dapat Pengembalian Dana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah fintech peer to peer (P2P) lending dihadapkan pada permasalahan kredit macet membengkak. Terpantau, sejumlah fintech P2P lending memiliki TWP90 di atas 5%. Hal itu ternyata juga berimbas kepada lender yang menyalurkan dananya lewat fintech lending. Salah satunya lender PT Igrow Resources Indonesia atau PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow). Lender fintech iGrow yang tengah menempuh jalur hukum menuntut haknya mengaku sampai saat ini belum mendapatkan pengembalian dana dari perusahaan tersebut. Pengacara para lender iGrow yang tergabung dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Rifqi Zulham menyampaikan kliennya sama sekali belum mendapatkan haknya. "Belum ada. Bahkan, proyek lender yang membeli asuransi, yang mana akan menjamin pengembalian kerugian para lender yang gagal bayar juga tidak ada yang cair," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/1).