Kredit macet BNI di tiga sektor ini makin sehat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kualitas kredit macet mulai membaik jelang akhir tahun 2017. Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat penyusutan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross 38 bps menjadi 2,75% per kuartal III-2017 dibandingkan posisi Rp 3,13% per kuartal III-2016.

Bank berplat merah ini melaporkan, perbaikan kualitas kredit bermasalah berasal dari segmen kredit korporasi, dan kredit kecil. Kedua segmen kredit ini mencatat penurunan rasio NPL di kuartal ketiga. Alhasil, penyaluran kredit mulai mengarah ke atas.

Berdasarkan laporan keuangan BNI, rasio NPL kredit korporasi turun 60 bps menjadi 2,4% per kuartal III-2017. Penyusutan terjadi di sektor transportasi, gudang dan komunikasi dengan NPL menjadi 0,0%. Diikuti, sektor perdagangan, restoran dan hotel mencatat NPL 1,2%, dan sektor pertambangan memiliki NPL 10,3%.


Sedangkan, rasio NPL kredit kecil turun 30 bps menjadi 3,5% di kuartal III-2017. Sektor transportasi, gudang dan komunikasi mengalami penurunan NPL secara drastis. Yakni dari NPL 6,24% di kuartal III-2016 menjadi NPL 4,5% pada kuartal III-2017. Begitu juga dengan sektor pertambangan memiliki NPL menjadi 1,1% di kuartal III-2017.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo menyampaikan, perbaikan rasio NPL ini disebabkan karena kenaikan kredit. "Kami akan terus melakukan perbaikan dari konteks industri dan nasabah," kata Rico, pada acara paparan kinerja BNI kuartal III, Kamis (12/10).

Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati menambahkan, rasio NPL yang turun ini disebabkan strategi BNI dalam mengelola aset. Misalnya, BNI menghimpun aset di level rendah, mengelola efektifitas risiko kredit dan ekspansi kredit yang selektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia