JAMBI. Rasio kredit macet atau biasa disebut Non Performing Loan (NPL) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jambi meningkat drastis. Dari catatan kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi NPL BPR melonjak dari level 5,01% menjadi 5,96% di triwulan III 2013. Angka tersebut sudah melewati batasan BI, sebesar 5%. Ini dialami separuh dari 16 BPR yang ada di Provinsi Jambi. Ketua Persatuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), P Hasuruan Manik, mengatakan, naiknya NPL sesuai dengan kondisi eksternal BPR. Kenaikan ini juga dipengaruhi tingkat inflasi yang naik signifikan dari pengaruh kenaikan harga BBM dan momen setelah Lebaran. Selain itu juga dipengaruhi harga TBS kelapa sawit dan karet yang masih terpuruk, serta produksi menurun Juni sampai September 2013.
Kredit macet BPR di Jambi melewati batas
JAMBI. Rasio kredit macet atau biasa disebut Non Performing Loan (NPL) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jambi meningkat drastis. Dari catatan kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi NPL BPR melonjak dari level 5,01% menjadi 5,96% di triwulan III 2013. Angka tersebut sudah melewati batasan BI, sebesar 5%. Ini dialami separuh dari 16 BPR yang ada di Provinsi Jambi. Ketua Persatuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), P Hasuruan Manik, mengatakan, naiknya NPL sesuai dengan kondisi eksternal BPR. Kenaikan ini juga dipengaruhi tingkat inflasi yang naik signifikan dari pengaruh kenaikan harga BBM dan momen setelah Lebaran. Selain itu juga dipengaruhi harga TBS kelapa sawit dan karet yang masih terpuruk, serta produksi menurun Juni sampai September 2013.