Kredit macet BPR sedikit naik di 2014



JAKARTA. Tingkat rasio kredit bermasalah alias Non Performing Loan (NPL) di kalangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sedikit meningkat di akhir 2014. Kondisi ini tak lepas dari tekanan kondisi ekonomi tahun lalu. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2014, tingkat NPL BPR mencapai 4,75%. Kredit Non Lancar BPR mencapai Rp 3,25 triliun dari total kredit BPR yang mencapai Rp 68,39 triliun. Posisi ini mengalami sedikit kenaikan dibanding akhir tahun 2013. Kala itu, tingkat NPL BPR mencapai 4,41%. Kredit Non Lancar BPR mencapai Rp 2,61 triliun dari total kredit BPR yang mencapai Rp 59,17 triliun. Menurut Raden Soeroso, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemda Se-Indonesia (Perbamida), kenaikan NPL yang sedikit karena secara umum bisnis BPR juga ikut sedikit terpengaruh tekanan ekonomi makro sepanjang tahun lalu.

"Tapi posisi NPL BPR di Desember kemarin kan sebetulnya sudah menurun dibanding pertengahan tahun lalu," kata Raden saat dihubungi KONTAN, Selasa (10/3). Namun Raden optimis tingkat NPL BPR untuk tahun ini bisa ditekan lebih rendah. Sebab bisnis BPR mengandalkan kredit mikro. Bisnis mikro diyakini memiliki ketahanan terhadap tekanan dari ekonomi makro baik nasional maupun global.

"Karena usaha mikro kan orientasinya diproduksi dalam negeri dan untuk dikonsumsi dalam negeri," pungkas Raden.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan