Kredit macet BRI mengecil di tahun lalu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko kredit PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengecil. Ini tercermin dari rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) BRI yang menurun.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, NPL gross BRI di akhir tahun lalu berada di bawah 2,5%. Meski demikian, ia enggan merinci angka persisnya. Sebab BRI belum merampungkan laporan tahunan teraudit.

"Secara gross, yang pasti lebih baik dibandingkan kuartal III 2018," katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Gedung BRI, Kamis (3/1).


Direktur Konsumer BRI Handayani menyebutkan, hingga September 2018, NPL gross BRI hanya mencapai 2,5%. "Di bawah rata-rata NPL industri perbankan sebesar 2,66%," katanya dalam kesempatan yang sama.

Hingga kuartal III 2018, penyaluran kredit BRI tumbuh 16,5% menjadi Rp 808,90 triliun. Penyaluran kredit mikro, kecil dan menengah masih mendominasi sebesar 76,9% atau senilai Rp 621,8 triliun.

Di lain sisi, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank plat merah ini juga bertumbuh 13,3% secara yoy menjadi Rp 875 triliun.

Tambahan informasi, hingga September 2018 BRI membukukan laba bersih senilai Rp 23,55 triliun, meningkat 14,6% secara yoy. Sementara total aset BRI hingga September 2018 sebesar Rp 1183,4 triliun atau naik 13,9% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat