JAKARTA. Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih membayangi rapor kinerja perbankan Tanah Air. Hingga Oktober 2016, sepuluh bank besar penguasa pasar masih menambah porsi dana cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Mengutip laporan keuangan, dana cadangan 10 bank melonjak 36,92% menjadi Rp 103,17 triliun per Oktober 2016 ketimbang tahun lalu (year on year/yoy). Seluruh bank besar mencatatkan kenaikan CKPN dengan kenaikan tertinggi dialami Bank Permata yang melompat 96,13% menjadi Rp 5,63 triliun. Bank Mandiri tercatat sebagai dengan alokasi CKPN terbesar atau sebanyak Rp 29,42 triliun. Disusul Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 22,12 triliun. Tapi, para bankir optimistis tekanan kredit bermasalah bakal susut di tahun depan.
Kredit macet hantui bisnis bank tahun ini
JAKARTA. Kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) masih membayangi rapor kinerja perbankan Tanah Air. Hingga Oktober 2016, sepuluh bank besar penguasa pasar masih menambah porsi dana cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Mengutip laporan keuangan, dana cadangan 10 bank melonjak 36,92% menjadi Rp 103,17 triliun per Oktober 2016 ketimbang tahun lalu (year on year/yoy). Seluruh bank besar mencatatkan kenaikan CKPN dengan kenaikan tertinggi dialami Bank Permata yang melompat 96,13% menjadi Rp 5,63 triliun. Bank Mandiri tercatat sebagai dengan alokasi CKPN terbesar atau sebanyak Rp 29,42 triliun. Disusul Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 22,12 triliun. Tapi, para bankir optimistis tekanan kredit bermasalah bakal susut di tahun depan.