KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mencatat, kredit macet atau non-performing loan (NPL) meningkat signifikan. Berdasarkan laporan keuangan LPEI 2018 yang telah diaudit, rasio NPL gross naik dari 6,81% per 2017 menjadi 13,73% per 2018. Sementara itu, NPL netto naik dari 4,78% per 2017 menjadi 10,31% per 2018. Sekretaris Perusahaan LPEI Dyza Rochadi mengatakan, kenaikan NPL ini disebabkan penurunan harga komoditas ekspor beberapa tahun ke belakang. "Mengingat profil eksportir yang masih didominasi industri berbasis komoditas, penurunan harga komoditas menyebabkan kinerja nasabah terganggu," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (22/3). Selain itu, dalam beberapa hal, proses perbaikan bisnis nasabah membutuhkan waktu lebih panjang. Menurut dia, sektor ekspor yang menyumbang NPL paling tinggi adalah manufaktur, pertanian, dan pertambangan.
Kredit macet Indonesia Eximbank capai 13,37%, ini penyebabnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mencatat, kredit macet atau non-performing loan (NPL) meningkat signifikan. Berdasarkan laporan keuangan LPEI 2018 yang telah diaudit, rasio NPL gross naik dari 6,81% per 2017 menjadi 13,73% per 2018. Sementara itu, NPL netto naik dari 4,78% per 2017 menjadi 10,31% per 2018. Sekretaris Perusahaan LPEI Dyza Rochadi mengatakan, kenaikan NPL ini disebabkan penurunan harga komoditas ekspor beberapa tahun ke belakang. "Mengingat profil eksportir yang masih didominasi industri berbasis komoditas, penurunan harga komoditas menyebabkan kinerja nasabah terganggu," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (22/3). Selain itu, dalam beberapa hal, proses perbaikan bisnis nasabah membutuhkan waktu lebih panjang. Menurut dia, sektor ekspor yang menyumbang NPL paling tinggi adalah manufaktur, pertanian, dan pertambangan.