Kredit macet Investree 0% karena fokus pada produk invoice



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Investree Radhika Jaya masih mempertahankan angka non performing loan (NPL) alias kredit macet di level 0%. Hal ini berkat strategi perusahaan yang fokus pada produk invoice financing.

Sekedar tahu, pembiayaan tagihan atau invoice financing adalah kegiatan pendanaan yang dilakukan dengan cara menjaminkan tagihan yang sedang berjalan sebagai sumber pembayaran pinjaman oleh borrower.

Mekanismenya, lender akan meminjamkan dana berupa modal kerja bagi borrower yang memiliki hubungan business-to-business dengan perusahaan-perusahaan besar. Tagihan atau invoice yang dimiliki oleh borrower kemudian akan menjadi dasar peminjaman dan dibayarkan oleh klien peminjam yang disebut dengan payor.


Co-Founder dan CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, saat ini perusahaan masih berhasil menekan NPL 0% dengan keterlambatan kredit macet di atas 90 hari. Sampai akhir tahun ini, Investree juga akan terus menjaga ketat angka NPL di level 0%. Selain memfokuskan pada produk invoice, Investree melakukan mitigasi risiko melalui mekanisme penagihan dengan escrow.

Hal ini diyakini perusahaan bisa turut andil dalam menekan angka NPL. "Kami juga bekerjasama dengan asuransi sebagai langkah mitigasi risiko," kata Adrian kepada Kontan.co.id, Rabu (2/5).

Seperti diketahui, saat ini Investree telah bekerjasama dengan dua perusahaan asuransi yakni PT Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Persero) atau Perum Jamkrindo dan Aksrindo Syariah. Lalu juga dengan menggandeng PT Pefindo Biro Kredit yang menjadi penghubung maupun memonitor kriteria peminjam.

Sampai saat ini, total fasilitas pinjaman Investree sudah mencapai Rp 770 miliar dengan nilai pinjaman yang tersalurkan sebesar Rp 630 miliar. Sedangkan jumlah pinjaman yang tersalurkan sebanyak 1.822 pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat