Kredit macet komersial fokus OCBC NISP



JAKARTA. Sejumlah bank tercatat mengalami kenaikan non performing loan (NPL) di segmen komersial. Pertumbuhan ekonomi yang masih belum sesuai harapan pun menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas kredit di segmen ini.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja mengatakan, selain belum membaiknya ekonomi, penyebab meningkatnya NPL segmen komersial antara lain karena keterbatasan sumber daya serta krisis yang berkepanjangan.

"Krisis ini sudah berjalan hampir dua tahun, sehingga nasabah pun mulai kehabisan dana untuk membayar kewajiban, sehingga kredit pun mulai semakin bermasalah," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (28/7).


Meski tidak menyebut secara rinci, kenaikan NPL komersial pun dialami juga oleh OCBC NISP. Parwati mengatakan sampai dengan semester I 2017, NPL segmen komersial berada di kisaran 2,5%.

"Memang ada sedikit peningkatan NPL di segmen ini, tapi NPL masih terjaga di level 2,5%," tuturnya.

Guna menekan laju NPL komersial hingga ke bawah posisi saat ini, bank bersandi emiten NISP ini juga telah melakukan beberapa penangan kredit bermasalah.

Langkah yang diambil antara lain dengan melakukan restrukturisasi kredit untuk debitur yang masih mempunyai prospek usaha dan dinilai kooperatif oleh perseroan serta melakukan penjualan jaminan atau aset.

Lebih lanjut, Parwati menambahkan pihaknya memang menaruh perhatian ekstra pada segmen komersial pada tahun ini.

"Kami berharap NPL tidak lebih tinggi dari level saat ini, tapi memang resiko kredit masih jadi hal yang perlu diperhatikan terutama untuk segmen komersial," imbuhnya.

Adapun, meski tidak menyebutkan total nilai kredit yang disalurkan, bank yang terafiliasi oleh OCBC grup ini mencatat kenaikan sebesar 10% secara year on year (yoy) per akhir semester I 2017 di segmen komersial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia