JAKARTA. Bank DKI mengalami peningkatan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Kredit macet KUR di Bank DKI mencapai 5,4% pada bulan Mei lalu. Menurut Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, kondisi ini bukan disebabkan buruknya manajemen resiko dalam penyaluran KUR di Bank DKI. “Melainkan karena banyak kredit macet kita, klaim pembayaran asuransi oleh Askrindo atau Jamkrindo belum terealisasikan,” kata Eko saat dihubungi KONTAN, Kamis, (3/7). Eko membantah tingginya kredit macet disebabkan lemahnya pengawasan terhadap debitur. Ia juga menegaskan bahwa prinsip kehati-hatian terus ditingkatkan dalam menyalurkan KUR.
Kredit macet KUR Bank DKI capai 5,4%
JAKARTA. Bank DKI mengalami peningkatan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Kredit macet KUR di Bank DKI mencapai 5,4% pada bulan Mei lalu. Menurut Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, kondisi ini bukan disebabkan buruknya manajemen resiko dalam penyaluran KUR di Bank DKI. “Melainkan karena banyak kredit macet kita, klaim pembayaran asuransi oleh Askrindo atau Jamkrindo belum terealisasikan,” kata Eko saat dihubungi KONTAN, Kamis, (3/7). Eko membantah tingginya kredit macet disebabkan lemahnya pengawasan terhadap debitur. Ia juga menegaskan bahwa prinsip kehati-hatian terus ditingkatkan dalam menyalurkan KUR.