JAKARTA Persoalan kredit macet dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh kalangan bank pembangunan daerah (BPD) semakin parah. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BPD yang semakin tinggi di akhir Juli 2014. Berdasarkan data Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per Juli 2014, rasio NPL KUR BPD sampai bulan Juli 2014 mencapai 8,9%. Rasio tersebut meningkat dibanding NPL bulan Juli 2013 yang sebesar 7,4%. Data yang sama juga menunjukkan, penyaluran KUR oleh BPD sampai bulan Juli 2014 lalu telah mencapai Rp 15,23 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 30,17% secara year on year (yoy) karena realisasi KUR BPD per Juli 2013 mencapai Rp 11,70 triliun.
Kredit macet KUR BPD pada Juli 2014 makin parah
JAKARTA Persoalan kredit macet dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh kalangan bank pembangunan daerah (BPD) semakin parah. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BPD yang semakin tinggi di akhir Juli 2014. Berdasarkan data Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per Juli 2014, rasio NPL KUR BPD sampai bulan Juli 2014 mencapai 8,9%. Rasio tersebut meningkat dibanding NPL bulan Juli 2013 yang sebesar 7,4%. Data yang sama juga menunjukkan, penyaluran KUR oleh BPD sampai bulan Juli 2014 lalu telah mencapai Rp 15,23 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 30,17% secara year on year (yoy) karena realisasi KUR BPD per Juli 2013 mencapai Rp 11,70 triliun.