JAKARTA. Persoalan tingginya kredit macet dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh Bank Tabungan Negara (BTN) semakin parah. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BTN per Agustus 2014 mencapai 11,8%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tingkat NPL KUR BTN sudah menurun sedikit walapun masih sangat tinggi. Di bulan Agustus 2013, NPL KUR BTN masih di level 12,4%. Penurunan ini memang diikuti pertumbuhan volume penyaluran KUR BTN yang meningkat dari Rp 4,00 triliun per Agustus 2013 menjadi Rp 4,55 triliun per Agustus 2014 atau tumbuh 12,08% secara year on year (yoy). Sedangkan debitur KUR BTN juga mengalami peningkatan dari 22.487 debitur per Agustus 2013 menjadi 25.000 debitur. Rata-rata KUR BTN yang diterima setiap debitur juga meningkat dari Rp 178,0 juta/debitur per Agustus 2013 menjadi Rp 182,1/debitur juta per Agustus 2014.
Kredit macet KUR BTN capai 11,8%
JAKARTA. Persoalan tingginya kredit macet dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh Bank Tabungan Negara (BTN) semakin parah. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BTN per Agustus 2014 mencapai 11,8%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tingkat NPL KUR BTN sudah menurun sedikit walapun masih sangat tinggi. Di bulan Agustus 2013, NPL KUR BTN masih di level 12,4%. Penurunan ini memang diikuti pertumbuhan volume penyaluran KUR BTN yang meningkat dari Rp 4,00 triliun per Agustus 2013 menjadi Rp 4,55 triliun per Agustus 2014 atau tumbuh 12,08% secara year on year (yoy). Sedangkan debitur KUR BTN juga mengalami peningkatan dari 22.487 debitur per Agustus 2013 menjadi 25.000 debitur. Rata-rata KUR BTN yang diterima setiap debitur juga meningkat dari Rp 178,0 juta/debitur per Agustus 2013 menjadi Rp 182,1/debitur juta per Agustus 2014.