JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh bank pembangunan daerah (BPD) masih tinggi. Menurut Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), kondisi ini disebabkan masih banyak BPD yang belum berpengalaman dalam menyalurkan kredit produktif. Eko Budiwiyono, Ketua Umum Asbanda mengatakan, selama bertahun-tahun, kebanyakan BPD di berbagai daerah mengandalkan penyaluran kredit konsumsi dalam portofolionya. Utamanya adalah kredit multiguna yang banyak disalurkan pada kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di masing-masing daerah.
Kredit macet KUR di BPD makin tinggi di bulan Mei
JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh bank pembangunan daerah (BPD) masih tinggi. Menurut Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), kondisi ini disebabkan masih banyak BPD yang belum berpengalaman dalam menyalurkan kredit produktif. Eko Budiwiyono, Ketua Umum Asbanda mengatakan, selama bertahun-tahun, kebanyakan BPD di berbagai daerah mengandalkan penyaluran kredit konsumsi dalam portofolionya. Utamanya adalah kredit multiguna yang banyak disalurkan pada kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di masing-masing daerah.