JAKARTA. Sejumlah bank yang masuk kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III mulai merilis kinerja semester I-2016. Umumnya, bank yang masuk kategori tersebut masih bisa mencetak laba. Kecuali, Bank Permata yang merugi. Bank patungan milik Grup Astra dan Standard Chartered Bank ini mencetak rugi bersih sebesar Rp 836 miliar di paruh pertama tahun 2016. Periode sama tahun lalu, Bank Permata masih bisa mendulang laba senilai Rp 837 miliar. Bank Permata merugi lantaran rasio kredit macet (NPL) meningkat sekitar 244 basis points (bps) menjadi 4,59%. Akibatnya, cadangan kerugian penurunan nilai melonjak 77,3% menjadi Rp 2,46 triliun.
"Tekanan ekonomi makro masih terus mempengaruhi kualitas aset Bank," kata Roy Arfandy, Direktur Utama Bank Permata, kemarin. Kinerja kian tertekan lantaran beban operasional Bank Permata melonjak 73,12% menjadi Rp 5,26 triliun. Sementara, pendapatan bunga bersih menurun 1,51%. Maybank Indonesia nasibnya lebih baik. Malah, di semester I 2016, Maybank mencetak pertumbuhan laba hingga 121,2%. Direktur Utama Maybak Indonesia Taswin Zakaria bilang, laba bersih Maybank naik menjadi Rp 858 miliar dari Rp 388 miliar. "Kami menjaga pergerakan suku bunga dana dan kredit," ujar Taswin, Kamis (28/7).