Kredit macet Multifinance mulai mengempis



KONTAN.CO.ID - Rasio kredit macet alias non performing financing (NPF) perusahaan pembiayaan mulai menurun. Data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, rasio NPF multifinance mencapai 3,45%.

Posisi tersebut turun tipis dari bulan Juni 2017 yang mencapai 3,47%. Namun rasio NPF itu masih lebih tinggi ketimbang awal tahun yang sebesar 3,17%.

Operation Director PT Mandiri Utama Finance (MUF) Judy Lesmana mengungkapkan, sejauh ini angka kredit macet masih terhitung stabil. Hingga semester I-2017 rasio NPF MUF tercatat 1% dan tetap di 1% sampai akhir Agustus 2017.


MUF optimistis NPF hingga pengujung tahun menyusut ke 0,9%. Strategi tersebut didukung penanganan tim collection. Menurut Judy, dalam menjual penarikan kendaraan dari nasabah tidak mengalami kesulitan karena peminat dari showroom besar. Selain itu, MUF memakai jasa lelang untuk menjual hasil penarikan kendaraan.

BCA Finance pun mengaku kredit macet terus menurun. Per Juni 2017, NPF BCA Finance mencapai 1,3% dan turun menjadi 1,03% per akhir Juli 2017. "Agustus sudah turun sedikit menjadi 0,99%. Kalau ada kenaikan memang dipicu setelah Lebaran," kata Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim, Rabu (13/9). Pihaknya masih optimistis kredit macet di bawah 1% sampai akhir 2017.

Hal ini didukung strategi BCA Finance menekan NPF seperti mempertimbangkan proses awal kredit. Menurut Roni, nominal down payment (DP) sangat berpengaruh lantaran jika uang muka rendah risikonya tinggi. "Beberapa cara yang kami upayakan seperti SMS blast mengingatkan nasabah membayar angsuran lalu di hubungi melalui telepon dan juga dikunjungi langsung," tambah dia.

Untuk kendaraan kredit macet yang ditarik, BCA Finance mempercayakan pada balai lelang. Per bulannya, BCA Finance menarik sekitar 300 unit kendaraan.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) pun mampu menekan angka kredit macet. Pada Desember 2016, NPF WOMF tercatat 3,3%. Sampai Juli 2017, rasio pembiayaan macet itu mengecil menjadi 2,7%. Hingga akhir tahun, WOM menargetkan NPF di bawah 3% dengan kisaran 2,6%-2,7%.

"Tentunya hal ini sejalan dengan strategi WOM Finance dalam menekan NPF seperti dari awal melalui proses inisiasi dari kredit lebih baik dan juga dari strategi collection-nya tidak ada tunggakan dengan penyelesaian yang lebih cepat," ujar Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja, Rabu (13/9).

WOM Finance telah menyalurkan pembiayaan Rp 4 triliun sampai Agustus 2017, naik 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Target kredit WOM Finance sampai akhir tahun ini sebesar Rp 6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina