JAKARTA. Para bankir semakin was-was. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus terkapar. Kemarin (14/8), kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah menembus level Rp 13.763 per dollar AS. Deputi Gubernur BI Erwin Riyanto menyatakan, pelemahan rupiah memicu kenaikan rasio kredit bermasalah atawa nonperforming loan (NPL) kredit valuta asing (valas) industri perbankan. Tapi, proyeksi bank sentral, kenaikan kredit macet valas tidak bakal membuat NPL bank melewati batas aman 5%. Sebab, Erwin bilang, bank lebih berhati-hati menyalurkan kredit valas, berkaca pada pengalaman krisis moneter 1998 silam. "Bank selektif memberikan pinjaman valas kepada korporasi yang memiliki pendapatan dalam valas atau bank melakukan hedging," ujanya, Jumat (14/8).
Kredit macet pinjaman valas mendaki
JAKARTA. Para bankir semakin was-was. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus terkapar. Kemarin (14/8), kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah menembus level Rp 13.763 per dollar AS. Deputi Gubernur BI Erwin Riyanto menyatakan, pelemahan rupiah memicu kenaikan rasio kredit bermasalah atawa nonperforming loan (NPL) kredit valuta asing (valas) industri perbankan. Tapi, proyeksi bank sentral, kenaikan kredit macet valas tidak bakal membuat NPL bank melewati batas aman 5%. Sebab, Erwin bilang, bank lebih berhati-hati menyalurkan kredit valas, berkaca pada pengalaman krisis moneter 1998 silam. "Bank selektif memberikan pinjaman valas kepada korporasi yang memiliki pendapatan dalam valas atau bank melakukan hedging," ujanya, Jumat (14/8).