KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kredit perbankan masih terkontraksi 2,28% year on year (yoy) menjadi Rp 5.482,2 triliun per April 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat pasar saham bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional. “Selain dari kredit, ada potensi yang besar dari pasar modal. Setelah mengalami tekanan yang cukup besar di 2020, aliran modal dari non residen sudah masuk ke pasar saham dan mencatatkan net buy sebesar Rp 21,09 triliun year to date. Rinciannya Rp 16,44 triliun ytd di pasar saham dan Rp 4,65 triliun ytd di pasar SBN (Surat Berharga Negara),” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam paparan Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Senin (14/6). Ia melanjutkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara perlahan kembali membaik setelah mendapatkan tekanan di awal tahun. OJK melihat penguatan ini terjadi lantaran meningkatnya jumlah investor di pasar saham hingga 96% yoy menjadi 5,37 juta per Mei 2021. Jumlah tersebut adalah investor ritel dan didominasi oleh investor milenial.
Kredit masih lesu, OJK: Pasar saham berpotensi besar mendorong pemulihan ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski kredit perbankan masih terkontraksi 2,28% year on year (yoy) menjadi Rp 5.482,2 triliun per April 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat pasar saham bisa mendorong pemulihan ekonomi nasional. “Selain dari kredit, ada potensi yang besar dari pasar modal. Setelah mengalami tekanan yang cukup besar di 2020, aliran modal dari non residen sudah masuk ke pasar saham dan mencatatkan net buy sebesar Rp 21,09 triliun year to date. Rinciannya Rp 16,44 triliun ytd di pasar saham dan Rp 4,65 triliun ytd di pasar SBN (Surat Berharga Negara),” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam paparan Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Senin (14/6). Ia melanjutkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara perlahan kembali membaik setelah mendapatkan tekanan di awal tahun. OJK melihat penguatan ini terjadi lantaran meningkatnya jumlah investor di pasar saham hingga 96% yoy menjadi 5,37 juta per Mei 2021. Jumlah tersebut adalah investor ritel dan didominasi oleh investor milenial.