JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan karena perekonomian nasional yang suam-suam kuku juga berdampak pada Bank Harda Internasional. Namun demikian, laba bank yang sebentar lagi akan tercatat sebagai emiten Bursa Efek Indonesia itu tetap kinclong. Yaitu, Rp 9 miliar sampai Juni 2015 atau melesat 140,4% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Antonius Prabowo Argo, Direktur Utama Bank Harda menuturkan, pihaknya menargetkan meraup laba bersih sebesar Rp 18 miliar sampai akhir tahun nanti. "Sampai pertengahan tahun ini, laba kami on the track mencapai Rp 9 miliar atau sudah separuh dari target," ujarnya, Senin (13/7). Pertumbuhan laba nan kinclong, lanjut dia, lantaran kesuksesannya menekan rasio kredit macet alias Non Performing Loan (NPL). NPL Bank Harda sebelumnya menunjukkan tren meningkat. Namun, restrukturisasi dan lego aset yang dilakukannya berhasil menyeret turun NPL dari 3% menjadi 2,7% sampai Juni 2015.
Kredit melambat, laba Bank Harda tetap kinclong
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan karena perekonomian nasional yang suam-suam kuku juga berdampak pada Bank Harda Internasional. Namun demikian, laba bank yang sebentar lagi akan tercatat sebagai emiten Bursa Efek Indonesia itu tetap kinclong. Yaitu, Rp 9 miliar sampai Juni 2015 atau melesat 140,4% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Antonius Prabowo Argo, Direktur Utama Bank Harda menuturkan, pihaknya menargetkan meraup laba bersih sebesar Rp 18 miliar sampai akhir tahun nanti. "Sampai pertengahan tahun ini, laba kami on the track mencapai Rp 9 miliar atau sudah separuh dari target," ujarnya, Senin (13/7). Pertumbuhan laba nan kinclong, lanjut dia, lantaran kesuksesannya menekan rasio kredit macet alias Non Performing Loan (NPL). NPL Bank Harda sebelumnya menunjukkan tren meningkat. Namun, restrukturisasi dan lego aset yang dilakukannya berhasil menyeret turun NPL dari 3% menjadi 2,7% sampai Juni 2015.