Kredit membaik, provisi BNI turun hampir 20%



JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BNI) menurunkan biaya provisi atau provisoning charge sebesar 19,2%  pada semester I-2017.

Merujuk pada paparan kinerja semester I-2017, bank berlogo 46 ini menurunkan provisi dari Rp 4,73 triliun menjadi Rp 3,82 triliun.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan penurunan tersebut merupakan hasil dari perbaikan kualitas kredit.


Pasalnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan menurun dari 3,0% pada semester I-2016 menjadi 2,8% semester I-2017 lalu.

Memasuki semester II-2017, BNI menyebut pihaknya akan memangkas kembali biaya provisi perseroan. Langkah ini diambil seiring membaiknya kualitas kredit BNI.

"Kami proyeksikan provisi lebih kecil akhir tahun 2017 dibandingkan yang dibentuk tahun lalu, seiring dengan perbaikan terhadap kredit bermasalah," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (1/8).

Kendati akan memotong biaya provisi, Herry menyebut pihaknya tetap akan mendorong ekspansi kredit. Salah satunya dengan fokus terhadap sektor ekonomi dengan tingkat NPL yang lebih rendah.

Sebelumnya, pihaknya menyatakan akan mempertahankan rasio NPL di level 2,8% hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia