JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi, kredit menganggur (undisbursement loan) bakal menyusut di semester II lantaran permintaan kredit mulai meningkat. Per April 2016, kredit menganggur naik 6,58% secara tahunan atau year on year (yoy), melambat ketimbang April 2015 yang naik 16,35%. Bank besar atau BUKU IV dan BUKU III mendominasi undisbursed loan atau berkontribusi masing masing sebesar 33,4% dan 58,6% dari total kredit menganggur. Ketua Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon mengatakan, hingga akhir Juni ini, kredit menganggur belum banyak berubah ketimbang posisi April. Penyebabnya, daya serap sektor riil masih lemah dan bank masih berhati-hati mengucurkan kredit.
Kredit menganggur berpeluang susut
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi, kredit menganggur (undisbursement loan) bakal menyusut di semester II lantaran permintaan kredit mulai meningkat. Per April 2016, kredit menganggur naik 6,58% secara tahunan atau year on year (yoy), melambat ketimbang April 2015 yang naik 16,35%. Bank besar atau BUKU IV dan BUKU III mendominasi undisbursed loan atau berkontribusi masing masing sebesar 33,4% dan 58,6% dari total kredit menganggur. Ketua Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon mengatakan, hingga akhir Juni ini, kredit menganggur belum banyak berubah ketimbang posisi April. Penyebabnya, daya serap sektor riil masih lemah dan bank masih berhati-hati mengucurkan kredit.