Kredit modal kerja Bank BTN tumbuh di atas 20%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analisis uang beredar Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan kredit modal kerja (KMK) perbankan per Februari 2018 tumbuh sebesar 8,5% year on year (yoy) menjadi Rp 2.126,9 triliun. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melihat peningkatan itu memang wajar terjadi.

Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN menjelaskan, peningkatan atas kredit modal kerja pada Februari 2018 sebesar 8,5% yoy dibandingkan bulan lalu sebesar 7,2% yoy dinilai sebagai hal yang wajar, mengingat secara historikal, pertumbuhan kredit akan mulai tumbuh kencang pada akhir triwulan I tahun 2018.

“Selain itu adanya penurunan suku bunga pada kredit modal kerja juga menunjang pertumbuhan kredit. Berdasarkan data BI, telah terjadi penurunan suku bunga kredit modal kerja dari sebesar 11,02% pada September 2018 menjadi 10,75% pada Februari 2018,” jelas Mahelan kepada Kontan.co.id, Selasa (10/4).


Pun menurutnya KMK BTN per februari 2018 berhasil tumbuh signifikan lebih dari 20% yoy. Hal ini didorong oleh optimalisasi yang dilakukan oleh BTN dengan beberapa BUMN dalam rangka sinergi BUMN.

Ditahun ini pihaknya memproyeksikan KMK BTN dapat tumbuh hingga diatas 22% dengan mayoritas sektor pendukung ada pada konstruksi serta perdagangan.

Sekadar informasi, hingga Februari 2018, Bank BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sekitar Rp 197 triliun. Posisi tersebut tercatat naik sekitar 19% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 166,08 triliun pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Pun sebelumnya, Peneliti Indef Bhima Yuhistira Adhinegara mengatakan, tahun 2018 ini kredit akan di dorong sebagian besar dari kredit modal kerja. Pun, itu tercermin dari melambatnya kredit investasi yang hanya tumbuh stagnan 4,6% yoy.

Catatan saja, hingga Februari 2018, tercatat kredit investasi perbankan hanya tumbuh 4,6% yoy menjadi Rp 1.171,2 triliun sedangkan untuk kredit modal kerja tumbuh 8,5% yoy menjadi Rp 2.126,9 triliun. Tertinggi masih ada pada kredit konsumsi dengan pertumbuhan 11,1% menjadi Rp 1.392,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia