KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan terus mencatatkan kenaikan pertumbuhan. Hingga Oktober 2022, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 11,95% secara year on year (YOY). Jenis kredit modal kerja (KMK) masih masih tetap tumbuh solid. Berdasarkan dana Bank Indonesia (BI), kredit modal kerja (KMK) per Oktober 2022 tumbuh 12,2% secara year on year (YoY) menjadi Rp 2.876 triliun. Pertumbuhan tersebut masih sama dari bulan sebelumnya. KMK dari sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan tumbuh 17% YoY menjadi Rp 231,8 triliun. Pertumbuhan sektor ini terutama berasal dari sub sektor perkebungan kelapa sawit.
KMK di sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) meningkat 9,7% menjadi Rp 958,5 triliun. BI mencatat bahwa pertumbuhan terutama terjadi pada sub sektor perdagangan besar bahan bakar gas, cair dan padat, serta produk sejenis. Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), salah satu bank yang mencatatkan pertumbuhan kredit modal kerja cukup baik tahun ini. Per September 2022, MUFG cabang Jakarta mencatatkan kredit mencapai Rp 88,76 triliun. Hingga November, kredit bank ini sudah mencapai Rp 94 triliun. Pancaran Affendi, Head of Global Corporate and Institutional Banking for Indonesia MUFG menjelaskan, perkembangan bisnis MUFG sudah mulai balik pada kondisi sebelum Covid-19. Pertumbuhan kredit tahun ini ditopang kredit modal kerja sedangkan untuk kredit investasi masih sama dengan tahun lalu. "Pertumbuhan itu terutama ditopang segmen multifinance, otomotif karena industrinya di Indonesia masih didominasi perusahana Jepang, dan Kredit Usaha Kecil Menengah (SME) dari berbagai sektor," kata Pancaran pada Kontan.co.id, Rabu (14/12).
Baca Juga: Bankir Yakin Kenaikan DPK Tahun Depan Bisa Imbangi Pertumbuhan Kredit Tahun ini, kredit bank ini diperkirakan tumbuh sekitar 25% dari tahun 2021. Tahun depan, kredit modal kerja diperkirakan MUFG masih akan jadi penopang pertumbuhan kredit. Sedangkan kredit investasi diproyeksi masih akan sama dengan tahun ini. Namun, kredit secara keseluruhan diproyeksi hanya akan tumbuh sekitar 4%-5% tahun 2023 karena sudah menjelang tahun politik. Pancaran bilang, tahun politik pada pengalaman sebelum-sebelumnya melemahkan permintaan kredit mengingat portofolio bank ini ada di segmen korporasi. Bank BJB juga mencatakan kredit modal kerja tetap terjaga baik tahun ini. "Secara absolut kredit dengan tujuan modal kerja memberikan tumbuh 22,04% secara year on year," kata Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB. Sedangkan untuk tahun depan, Yuddy melihat, kebutuhan modal kerja dibayangi kekhawatiran karena tekanan ekonomi. Menurutnya, perlambatan ekonomi akan membuat permintaan menurun dan sektor riil mengurangi produksinya. Dengan begitu, kebutuhan kredit modal kerja bisa menurun.
Namun, hingga saat ini, BJB melihat masih ada optimisme karena konsumsi masyarakat masih meningkat. Indeks manufaktur Indonesia (Purchasing Managers Index / PMI) pun meningkat yang menunjukkan tingkat ekspansi sektor manufaktur yang baik sepanjang tahun dan solid secara keseluruhan. "Sehingga apabila tren ini terus berlangsung terdapat optimisme permintaan modal kerja di tahun depan akan terus bertumbuh dan mendorong pertumbuhan kredit perbankan secara umum," imbuh Yuddy.
Baca Juga: Indeks Sektor Perbankan Bergerak Naik, Begini Rekomendasi Sahamnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat