JAKARTA. Kredit yang belum dicairkan atau undisbursed loan Bank Mandiri hingga saat ini mencapai sekitar Rp 52 triliun. Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengungkapkan, tren undisbursed loan di perusahaannya memang menunjukkan peningkatan. Sebagai catatan, kredit menganggur Bank Mandiri di kuartal II tercatat sebesar Rp 46 triliun. "Meski ada peningkatan, tapi kalau kita lihat total baki debet kreditnya kita sendiri kan ada peningkatan lumayan baik. Per September kredit kami tumbuh 23%," jelasnya. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok menambahkan, ada tiga penyebab utama tingginya undisbursed loan tersebut. Pertama, banyaknya perusahaan yang sudah memperoleh tambahan dana, terutama dari penerbitan obligasi. "Mereka sudah memiliki uang banyak. Maka terjadi undisbursed loan atau komitmen kredit yang belum juga diambil," tutur Fransisca.Kedua, penarikan kredit yang dilakukan secara bertahap menyesuaikan proyek yang sedang berjalan. Ketiga, memang ada beberapa perusahaan yang belum memenuhi syarat untuk bisa menarik kreditnya. "Misalnya, contoh yang ketiga ini biasanya di proyek infrastruktur. Pengerjaan jalan tol contohnya. Jika ternyata pembebasan lahan belum clear, tentu belum memenuhi syarat untuk bisa menarik kredit walaupun sudah menjadi komitmen dari bank," imbuh Fransisca.Fransisca mengungkapkan, undisbursed paling besar biasanya terdapat dalam kredit investasi dan modal kerja. Untuk kredit modal kerja, undisbursed terutama terjadi karena debitur belum memenuhi semua persyaratan dari bank hingga tuntas.
Kredit mubazir Bank Mandiri capai Rp 52 triliun
JAKARTA. Kredit yang belum dicairkan atau undisbursed loan Bank Mandiri hingga saat ini mencapai sekitar Rp 52 triliun. Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengungkapkan, tren undisbursed loan di perusahaannya memang menunjukkan peningkatan. Sebagai catatan, kredit menganggur Bank Mandiri di kuartal II tercatat sebesar Rp 46 triliun. "Meski ada peningkatan, tapi kalau kita lihat total baki debet kreditnya kita sendiri kan ada peningkatan lumayan baik. Per September kredit kami tumbuh 23%," jelasnya. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok menambahkan, ada tiga penyebab utama tingginya undisbursed loan tersebut. Pertama, banyaknya perusahaan yang sudah memperoleh tambahan dana, terutama dari penerbitan obligasi. "Mereka sudah memiliki uang banyak. Maka terjadi undisbursed loan atau komitmen kredit yang belum juga diambil," tutur Fransisca.Kedua, penarikan kredit yang dilakukan secara bertahap menyesuaikan proyek yang sedang berjalan. Ketiga, memang ada beberapa perusahaan yang belum memenuhi syarat untuk bisa menarik kreditnya. "Misalnya, contoh yang ketiga ini biasanya di proyek infrastruktur. Pengerjaan jalan tol contohnya. Jika ternyata pembebasan lahan belum clear, tentu belum memenuhi syarat untuk bisa menarik kredit walaupun sudah menjadi komitmen dari bank," imbuh Fransisca.Fransisca mengungkapkan, undisbursed paling besar biasanya terdapat dalam kredit investasi dan modal kerja. Untuk kredit modal kerja, undisbursed terutama terjadi karena debitur belum memenuhi semua persyaratan dari bank hingga tuntas.