JAKARTA. Niat bankir memperbesar penyaluran kredit korporasi masih bertepuk sebelah tangan. Soalnya, dunia usaha masih belum bisa mencairkan komitmen kredit mereka. Akibatnya, angka kredit korporasi yang berstatus mubazir masih tinggi.Direktur Korporasi PT Bank BNI Tbk Krishna R. Suparto mengakui, pemanfaatan kredit ke proyek infrastruktur, seperti proyek jalan tol, masih berjalan sangat lambat. "Kendati ini sudah masuk kuartal akhir 2009," ujarnya.Di BNI, total komitmen kredit untuk proyek jalan tol senilai Rp 15 triliun. Kredit yang sudah ditarik nasabah hingga kini baru sekitar Rp 5,5 triliun. Artinya, kredit sebesar Rp 9,5 triliun, atau sekitar 63,3% dari komitmen kredit, belum digunakan oleh debitur.
Kredit Mubazir Korporasi Masih Tinggi
JAKARTA. Niat bankir memperbesar penyaluran kredit korporasi masih bertepuk sebelah tangan. Soalnya, dunia usaha masih belum bisa mencairkan komitmen kredit mereka. Akibatnya, angka kredit korporasi yang berstatus mubazir masih tinggi.Direktur Korporasi PT Bank BNI Tbk Krishna R. Suparto mengakui, pemanfaatan kredit ke proyek infrastruktur, seperti proyek jalan tol, masih berjalan sangat lambat. "Kendati ini sudah masuk kuartal akhir 2009," ujarnya.Di BNI, total komitmen kredit untuk proyek jalan tol senilai Rp 15 triliun. Kredit yang sudah ditarik nasabah hingga kini baru sekitar Rp 5,5 triliun. Artinya, kredit sebesar Rp 9,5 triliun, atau sekitar 63,3% dari komitmen kredit, belum digunakan oleh debitur.