JAKARTA. Tak lama lagi, tekanan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) diharapkan akan segera berakhir. Otoritas perbankan meramal, perbaikan ekonomi dan permintaan kredit yang mulai membaik turut mengurangi tekanan NPL. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, risiko kredit bakal melambat pada akhir tahun 2016 dan awal 2017 karena ekonomi Indonesia beranjak membaik. “BI memprediksi puncak rasio NPL gross pada level 3,2%,” katanya, akhir pekan lalu. BI mencatat, rasio NPL gross perbankan sebesar 3,1% dan rasio NPL nett sebesar 1,4% per September 2016. Rasio ini lebih rendah dibanding rasio NPL gross sebesar 3,2% dan NPL nett 1,5% per Agustus 2016 (month on month).
Kredit mulai tumbuh, NPL membaik
JAKARTA. Tak lama lagi, tekanan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) diharapkan akan segera berakhir. Otoritas perbankan meramal, perbaikan ekonomi dan permintaan kredit yang mulai membaik turut mengurangi tekanan NPL. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, risiko kredit bakal melambat pada akhir tahun 2016 dan awal 2017 karena ekonomi Indonesia beranjak membaik. “BI memprediksi puncak rasio NPL gross pada level 3,2%,” katanya, akhir pekan lalu. BI mencatat, rasio NPL gross perbankan sebesar 3,1% dan rasio NPL nett sebesar 1,4% per September 2016. Rasio ini lebih rendah dibanding rasio NPL gross sebesar 3,2% dan NPL nett 1,5% per Agustus 2016 (month on month).