JAKARTA. Bank Mandiri mencetak laba bersih sebesar Rp 7,16 triliun sepanjang 2009. Angka ini naik Rp 1,84 triliun (34,7%) dibandingkan perolehan laba bersih pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5,31 triliun. Pendorong pertumbuhan laba bersih tersebut adalah kenaikan laba operasi sebesar 31,47% dari Rp 7,91 triliun di 2008 menjadi Rp 10,43 triliun di 2009. Pendapatan berbasis komisi (fee based income) tumbuh 21,7% dari Rp 4,7 triliun menjadi Rp 5,7 triliun. Chief Financial Officer Bank Mandiri Pahala N. Mansyuri mengatakan, kenaikan laba bersih ini juga ditunjang penurunan Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). "Tahun 2008 lalu PPAP kami Rp 2,99 triliun, tahun 2009 PPAP turun menjadi Rp 1,99 triliun," ujar dia.
Laju kredit Mandiri tahun 2009 tercatat 13,8% dengan outstanding sampai akhir tahun sebesar Rp 198,55 triliun. Pencapaian tersebut di atas pertumbuhan kredit nasional yang sebesar 9,96%. Kredit ke sektor mikro menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 22% menjadi Rp 5,4 triliun. Sementara kredit ke korporasi meningkat 12,5% menjadi Rp 69,8 triliun. Mandiri juga berhasil menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan) dari 1,09% pada 2008 menjadi 0,42% pada 2009.Meski pertumbuhan kredit di atas rata-rata, namun Mandiri mencatatkan undisbursed load yang cukup tinggi. "Nilainya sebesar Rp 37,96 triliun. Naik 16,7% dibandingkan tahun lalu," jelas Pahala.