JAKARTA. Selama Ramadan bisnis bank cenderung melambat. Pertumbuhan hanya terjadi di bank yang bergerak di sektor konsumer, seperti kredit tanpa agunan (KTA), kredit kendaraan, kredit pemilikan rumah (KPR) dan kartu kredit. Mereka tetap tumbuh lantaran menikmati kenaikan transaksi dan belanja masyarakat sepanjang bulan puasa. Bank yang fokus usahanya di korporasi, trade finance atau menyediakan kredit modal kerja, paling rentan menghadapi perlambatan. Bank of India Indonesia dan Bank Mutiara misalnya, sudah mengantisipasi. Kedua bank ini memprediksi penyaluran kredit bisa turun 20% dibandingkan saat normal. Menurut Benny Purnomo, Direktur Bank Mutiara, berkaca pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tren bisnis kredit selama Ramadan dan Idul Fitri selalu melambat. "Khususnya, sektor kredit modal kerja bisa turun sampai 20% dibandingkan bulan biasa," ujarnya, kemarin.
Kredit non-konsumer bakal melambat
JAKARTA. Selama Ramadan bisnis bank cenderung melambat. Pertumbuhan hanya terjadi di bank yang bergerak di sektor konsumer, seperti kredit tanpa agunan (KTA), kredit kendaraan, kredit pemilikan rumah (KPR) dan kartu kredit. Mereka tetap tumbuh lantaran menikmati kenaikan transaksi dan belanja masyarakat sepanjang bulan puasa. Bank yang fokus usahanya di korporasi, trade finance atau menyediakan kredit modal kerja, paling rentan menghadapi perlambatan. Bank of India Indonesia dan Bank Mutiara misalnya, sudah mengantisipasi. Kedua bank ini memprediksi penyaluran kredit bisa turun 20% dibandingkan saat normal. Menurut Benny Purnomo, Direktur Bank Mutiara, berkaca pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tren bisnis kredit selama Ramadan dan Idul Fitri selalu melambat. "Khususnya, sektor kredit modal kerja bisa turun sampai 20% dibandingkan bulan biasa," ujarnya, kemarin.