Kredit otomotif akan dipacu tahun depan



JAKARTA. Menatap tahun depan, bankir optimistis bisa mencetak pertumbuhan dobel digit di segmen kredit kendaraan bermotor (KKB). Keyakinan ini bertumpu pada proyeksi perbaikan penjualan kendaraan bermotor di 2017.

Kelompok bank yang masuk kategori BUKU IV dan BUKU III paling optimistis bisa meraih pertumbuhan kencang kredit otomotif di 2017.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), sebagai contoh, mencatatkan pertumbuhan KKB sebesar 36% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,2 triliun pada akhir kuartal III 2016.


Direktur Konsumen BRI Sis Apik Wijayanto mengatakan, tahun depan BRI menargetkan pertumbuhan kredit otomotif sebesar 17% sampai 19% . "Beberapa strateginya adalah bekerja sama dengan diler dan promo pada momen akhir tahun," ujar Sis Apik kepada KONTAN, Selasa (20/12).

Strategi lain, BRI akan menerapkan suku bunga kredit bersaing. Bank ini juga akan memperluas jaringan layanan kredit KKB melalui cabang di seluruh Indonesia.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga menargetkan pertumbuhan KKB cukup tinggi. "Target pertumbuhan KKB 2017 sebesar 5% sampai 10%," ujar Direktur BCA Suwignyo Budiman. Sebagai gambaran, sampai September 2016 pertumbuhan KKB BCA tercatat sebesar 9,5%.

Setali tiga uang, Direktur Bank Permata Bianto Surodjo menargetkan pertumbuhan kredit otomotif pada tahun depan antara 5% sampai 10% secara tahunan. "Dalam bisnis KKB, Bank Permata akan berfokus menyalurkan kredit melalui skema joint financing dengan perusahaan multifinance terkemuka," ujar Bianto. Alasannya untuk menjaga rasio kredit bermasalah (NPL).

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan, pertumbuhan KKB pada tahun 2017 bisa mencapai 10% sampai 12%. Hal ini seiring dengan pemulihan penjualan industri otomotif yang tercermin di akhir tahun ini.

Analis Industri LPS Ahmad Subhan mengatakan, penjualan kendaraan bermotor tahun depan diperkirakan tumbuh 15%. Dus, pemulihan penjualan kendaraan akan berdampak positif terhadap KKB karena sekitar 80% konsumen memilih untuk skema kredit untuk membeli kendaraan.

Pemulihan ekonomi di daerah berbasis komoditas juga menjadi kunci untuk mendorong permintaan kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini