JAKARTA. Industri perbankan sepertinya belum bisa melepaskan diri dari bayang-bayang penurunan penjualan otomotif nasional. Lihat saja, kinerja perbankan dalam menyalurkan kredit otomotif pada paruh pertama tahun ini masih tak berdaya. PT Bank Central Asia Tbk, misalnya. Bank swasta nomor wahid di Tanah Air ini hanya membukukan pertumbuhan kredit otomotif sebesar 8% atau menjadi Rp 30,5 triliun pada Juni 2015 ketimbang periode yang sama tahun lalu. “Saat ini, permintaan kredit memang turun, mengikuti pasar otomotif nasional. Banyak konsumen yang bersikap wait and see. Kami tidak ingin mendorong paksa penyaluran kredit kendaraan bermotor. Jadi, ikuti tren saja,” ujar Henry Koenaifi, Direktur BCA kepada KONTAN, Kamis (13/8).
Kredit otomotif bank masih tak berdaya
JAKARTA. Industri perbankan sepertinya belum bisa melepaskan diri dari bayang-bayang penurunan penjualan otomotif nasional. Lihat saja, kinerja perbankan dalam menyalurkan kredit otomotif pada paruh pertama tahun ini masih tak berdaya. PT Bank Central Asia Tbk, misalnya. Bank swasta nomor wahid di Tanah Air ini hanya membukukan pertumbuhan kredit otomotif sebesar 8% atau menjadi Rp 30,5 triliun pada Juni 2015 ketimbang periode yang sama tahun lalu. “Saat ini, permintaan kredit memang turun, mengikuti pasar otomotif nasional. Banyak konsumen yang bersikap wait and see. Kami tidak ingin mendorong paksa penyaluran kredit kendaraan bermotor. Jadi, ikuti tren saja,” ujar Henry Koenaifi, Direktur BCA kepada KONTAN, Kamis (13/8).