Kredit perbankan melambat di 2012



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun 2012 lebih rendah dari pencapaian tahun 2011 yang sebesar 24,5%.

"Pertumbuhan kredit sepanjang 2012 sebesar 23,1% (yoy)," jelas Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Difi A Johansyah, Rabu (13/2).

Tapi, jika melihat hasil rekaman outstanding kredit dari Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Desember 2012, kredit bank hanya tumbuh 22,96%. Rinciannya dari Rp 2.216 triliun menjadi Rp 2.725 triliun.


Pencapaian ini berarti sesuai dengan target bank sentral yang tidak terlalu agresif seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun tetap saja masih di bawah ambang batas atas Rencana Bisnis Bank (RBB) di level 23%-24%.

Beberapa sektor mencatat kenaikan di atas rata-rata industri. Misalnya, kredit modal kerja yang tumbuh 23,2% (yoy), dan kredit investasi 27,4%.

Kredit konsumsi yang digadang-gadang industri perbankan justru tumbuh di bawah rata-rata yakni hanya 20%. Hal ini disebabkan karena BI memperketat persyaratan pengajuan kredit, di antaranya minimal uang muka yang lebih tinggi dari semula 10% menjadi 30%.

"Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian nasional," ujar Difi.

Perlu diingat, Gubernur BI, Darmin Nasution sempat menurunkan target pertumbuhan kredit perbankan nasional di sepanjang 2012 sebesar 21%-22%. Penyebabnya adalah ekspor Indonesia yang lambat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: