KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan penyaluran kredit mulai mengalami peningkatan pada bulan Juli. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat peningkatan tersebut terutama didorong oleh stimulus yang diberikan oleh pemerintah lewat penempatan dana pada perbankan dan adanya penjaminan kredit modal kerja. OJK mencatat kredit per Juni 2020 hanya tumbuh 1,49% year on year (yoy). Namun per 23 Juli, sudah mengalami pertumbuhan sebesar 2,27% menjadi Rp 5.576. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebut pertumbuhan kredit pada Juni tersebut sudah merupakan level terendah tahun ini dan hingga akhir tahun akan terus meningkat. Baca Juga: Nasabah Jiwasraya kembali surati ke Jokowi hingga Sri Mulyani, ada apa?
Sejumlah bank mengamini pernyataan OJK tersebut. Permintaan kredit dari beberapa sektor sudah mulai menggeliat dan bank tetap akan melepaskan kredit ke sektor yang dinilai bisa segera kembali pulih setelah masa transisi pandemi Covid. BCA misalnya melihat masih banyak kebutuhan kredit dari beberapa sektor seperti infrastruktur, farmasi, retail, distribusi, perkebunan, dan perumahan untuk segmen menengah ke bawah. "Untuk kredit mobil juga permintaannya sudah semakin menggeliat. Ini perlu kita tingkatkan terus," kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA pada Kontan.co.id, Kamis (13/8). Jahja bilang, BCA akan tetap menopang ekonomi nasional dengan memberikan kredit bagi nasabah yang usahanya bisa segera pulih. Untuk sektor yang terdampak Covid-19 seperti hotel dan industri yang butuh tambahan modal kerja, BCA juga akan akan memberi dukungan. Namun, perseroan tetap berhati-hati dalam memberikan kredit bagi nasabah baru.