KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan pada Maret 2021 secara tahunan (
year on year/YoY) masih mengalami perlambatan, tetapi secara bulanan (
month to month/mtm) sudah menunjukkan peningkatan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan pada Maret 2021 tercatat tumbuh Rp77,3 triliun mtm dan merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Namun, secara tahunan masih terkontraksi 3,77%. Secara sektoral, kredit sektor pengolahan dan sektor perdagangan meningkat signifikan masing-masing Rp22,02 triliun mtm dan Rp16,40 triliun mtm. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 2,38 % mtm atau 9,49% YoY.
Sementara rasio kredit bermasalah atau
Non Performing Loan (NPL)
gross tercatat sebesar 3,17% dan NPL net 1,02%. Ini mengalami penurunan dari Februari dimana NPL
gross ada di level 3,21% dan 1,04% secara net. Hanya saja masih naik dibandingkan akhir tahun 2020 dimana NPL gross mencapai 3,06%. Sementara itu, likuiditas perbankan berada pada level yang memadai. Rasio alat likuid/non- core deposit dan alat likuid/DPK per 21 April 2021 terpantau masing-masing pada level 162,69% dan 35,17 %, di atas
threshold masing-masing sebesar 50% dan 10 %
Baca Juga: Lonjakan NPL menghantui perbankan pada tahun ini Deputi Komisioner Humas dan Logistik Anto Prabowo mengatakan, OJK tetap melakukan sinergi dengan Pemerintah dalam memperluas akses pembiayaan kepada UMKM melalui peningkatan ekosistem digitalisasinya. "Ke depan, OJK secara berkelanjutan melakukan
asesmen terhadap keberhasilan proses restrukturisasi yang dilakukan oleh lembaga jasa keuangan termasuk memperhitungkan kecukupan langkah mitigasi dalam menjaga kestabilan sistem keuangan." Katanya dalam
press rilis, Kamis (29/4).
OJK mencermati indikator perbaikan data perekonomian global dan domestik untuk menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi yang didukung oleh pelaksanaan vaksinasi sebagai
game changer dan stimulus yang dikeluarkan OJK, Pemerintah dan Bank Indonesia. Perekonomian global dan domestik mulai menunjukkan perbaikan dengan berbagai indikator seperti aktivitas industri manufaktur, perekonomian rumah tangga dan penjualan
retail yang semakin ekspansif. Neraca perdagangan Maret juga tercatat surplus 1,56 miliar dolar AS melanjutkan kinerja positif 10 bulan terakhir. Sementara laju impor tumbuh 25,7% mtm seiring kenaikan aktivitas industri manufaktur. Stimulus PPNBM, ATMR dan
Loan To Value (LTV) untuk kendaraan bermotor dan properti yang dikeluarkan Pemerintah, OJK dan BI berhasil mendongkrak laju penjualan mobil pada Maret menjadi 84,9 ribu atau tumbuh 73 persen mtm. Kenaikan juga terlihat pada pertumbuhan KPR, premi asuransi kendaraan bermotor dan properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .