KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit Pintar, platform pinjaman digital berhasil mencatatkan penyaluran pinjaman senilai lebih dari Rp 28 triliun hingga saat ini, di mana 1 dari 2 nasabah meminjam untuk tujuan modal usaha kecil atau pendidikan. "Total peminjam sejak Kredit Pintar didirikan telah mencapai hampir 10 juta peminjam. Jumlah pinjaman berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 20 juta rupiah dengan tenor pinjaman dari 1 hingga 12 bulan," kata Willy Apriando,
Marketing Head Kredit Pintar dalam siaran pers, Selasa (11/10). Sementara itu, di bulan Oktober 2022 ini, bertepatan dengan dicanangkannya Bulan Inklusi Keuangan (BIK) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Keuangan, Kredit Pintar turut berpartisipasi aktif dengan menggelar “Kelas Pintar Bersama” yang menggandeng para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Bandung, Jawa Barat.
Willy menjelaskan, program kegiatan yang diusung oleh Kredit Pintar ini sejalan dengan komitmen OJK, untuk terus melakukan percepatan perluasan akses atau inklusi keuangan masyarakat guna mendukung prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan nasional.
Baca Juga: KoinWorks Tunjuk Pakar Perbankan Global sebagai CFO Baru “Kami sangat antusias karena di Bulan Inklusi Keuangan kami dapat menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama para pelaku UMKM yang berada di Bandung dan sekitarnya. Seperti kita ketahui bahwa UMKM di wilayah ini terus bertumbuh," ungkap Wily. Terbukti sambung Willy, mulai dari 2017 untuk wilayah Jawa Barat, Kredit Pintar telah mengucurkan pinjaman hingga mencapai angka Rp 8 Triliun. Melihat hal tersebut, Kredit Pintar terus berkomitmen untuk terus berupaya merangkul dan mengedukasi komunitas dari berbagai lapisan masyarakat, untuk meningkatkan literasi dan inklusivitas keuangan, serta pemberdayaan UMKM. Berkaitan dengan BIK yang berlangsung selama bulan Oktober 2022, Kredit Pintar secara cepat tanggap berinisiatif untuk menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama yang mengusung tema “Cuan Berlimpah dengan Strategi Bisnis yang Lincah”, Kelas Pintar dihadiri oleh sekitar 50 orang pelaku UMKM. Dalam Kelas Pintar Bersama, peserta mendapat asupan ilmu dalam mengembangkan strategi bisnis yang dipaparkan oleh Marthani,
Chief Operating Officer Marketeers. “Permasalahan yang banyak ditemui di kalangan UMKM, sebagian besar adalah seputar permodalan, akses pasar, pemanfaatan teknologi, hingga pengembangan SDM. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah; bagaimana cara mengatur keuangan," ujar Marthani. Menurutnya, dalam hal ini seperti bagaimana mengawasi putaran arus kas, memisahkan akun usaha dengan akun pribadi, tepat waktu dalam membayar tagihan, mempersiapkan dana darurat, mengembangkan usaha meski perlahan, hingga bagaimana belajar ilmu keuangan. "Jangan pernah menutup kemungkinan untuk mendapatkan ilmu baru khususnya soal keuangan yang memberikan manfaat bagi usaha yang Anda bangun,” urai Marthani.
Baca Juga: Jangan Sampai Terjerat Pinjol Ilegal, Cek Situs cekfintech.id Selaras dengan hal itu, Willy Apriando menambahkan bahwa sesuai dengan prinsip inklusivitas, melalui Kelas Pintar ini Kredit Pintar membuka akses seluas-luasnya sebagai solusi permodalan bagi UMKM. “Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta mendapatkan informasi mengenai akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang dapat digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” tandas Willy. Meskipun momen BIK hanya berlangsung di bulan Oktober setiap tahunnya, namun Kredit Pintar berkomitmen secara kontinu untuk menyelenggarakan kegiatan ini. Terbukti sepanjang tahun 2022 Kelas Pintar Bersama sudah diadakan sebanyak lebih dari 10 kali di berbagai kota seperti Jakarta, Bekasi, Surabaya, bahkan dua kali di Bandung. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi