KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga November 2018 penyaluran kredit produktif Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih minim. Dari total penyaluran kredit sebesar Rp 413.150 triliun, rasio kredit produktif BPD hanya mencapai 30,04% atau senilai Rp 124.163 triliun. Beberapa bankir daerah yang dihubungi Kontan.co.id mengakui, penyaluran kredit produktif masih menjadi tantangan bagi BPD. "Masih ada terkait SDM yang kompeten menangani kredit UMKM dan korporasi, struktur bisnis dan risk management kredit untuk memenuhi two eyes principle, dan SOP sesuai prinsip prudential banking," Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Hanawijaya, Kamis (24/1).
Kredit produktif BPD masih tersendat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga November 2018 penyaluran kredit produktif Bank Pembangunan Daerah (BPD) masih minim. Dari total penyaluran kredit sebesar Rp 413.150 triliun, rasio kredit produktif BPD hanya mencapai 30,04% atau senilai Rp 124.163 triliun. Beberapa bankir daerah yang dihubungi Kontan.co.id mengakui, penyaluran kredit produktif masih menjadi tantangan bagi BPD. "Masih ada terkait SDM yang kompeten menangani kredit UMKM dan korporasi, struktur bisnis dan risk management kredit untuk memenuhi two eyes principle, dan SOP sesuai prinsip prudential banking," Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah Hanawijaya, Kamis (24/1).