JAKARTA. Segmen kredit properti terlihat mulai sedikit naik. Berdasarkan data uang beredar oleh Bank Indonesia (BI), tercatat kredit properti tumbuh 12,8% menjadi Rp 684,9 triliun per September 2016. Angka pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit properti Agustus 2016 sebesar 12,3% menjadi senilai Rp 671,7 triliun. BI melaporkan, kredit properti yang mencatat kenaikan adalah kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) dengan pertumbuhan 6,8% menjadi Rp 356,1 triliun per September 2016. Pertumbuhan tersebut sedikit di atas pertumbuhan bulan Agustus 2016 sebesar 6,5% menjadi Rp 352,7 triliun. Begitu juga dengan kredit konstruksi yang tumbuh 19,7% atau senilai Rp 204,8 triliun per September 2016. Realisasi tersebut naik tipis dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 17,9% atau Rp 196,4 triliun. Kedua kredit KPR/KPA dan konstruksi ini memiliki porsi yang besar terhadap total kredit properti.
Kredit properti naik tipis per September 2016
JAKARTA. Segmen kredit properti terlihat mulai sedikit naik. Berdasarkan data uang beredar oleh Bank Indonesia (BI), tercatat kredit properti tumbuh 12,8% menjadi Rp 684,9 triliun per September 2016. Angka pertumbuhan ini sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit properti Agustus 2016 sebesar 12,3% menjadi senilai Rp 671,7 triliun. BI melaporkan, kredit properti yang mencatat kenaikan adalah kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) dengan pertumbuhan 6,8% menjadi Rp 356,1 triliun per September 2016. Pertumbuhan tersebut sedikit di atas pertumbuhan bulan Agustus 2016 sebesar 6,5% menjadi Rp 352,7 triliun. Begitu juga dengan kredit konstruksi yang tumbuh 19,7% atau senilai Rp 204,8 triliun per September 2016. Realisasi tersebut naik tipis dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 17,9% atau Rp 196,4 triliun. Kedua kredit KPR/KPA dan konstruksi ini memiliki porsi yang besar terhadap total kredit properti.