JAKARTA. Kredit properti perlahan-lahan mulai naik. Berdasarkan data uang beredar yang terbit 31 Januari 2017, Bank Indonesia (BI) mencatat kredit properti tumbuh 15% menjadi Rp 731,4 triliun per akhir Desember 2016 dibandingkan posisi Rp 620,4 triliun per akhir Desember 2015. Angka pertumbuhan 15% ini mengulang pertumbuhan kredit properti di tahun 2012. Segmen kredit properti yang tumbuh paling tinggi adalah konstruksi dengan pertumbuhan 24,2% atau menjadi Rp 214,3 triliun per Desember 2016 dibandingkan posisi Rp 172,5 triliun per Desember 2015. Diikuti kredit real estate tumbuh 22,2% menjadi Rp 130,8 triliun per Desember 2016 dibandingkan posisi Rp 107,1 triliun per Desember 2015. Sedangkan kredit untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) hanya tumbuh single digit atau 8,1% menjadi Rp 368,3 triliun per Desember 2016 dibandingkan posisi Rp 340,8 triliun per Desember 2015.
Kredit properti tumbuh 15% di Desember 2016
JAKARTA. Kredit properti perlahan-lahan mulai naik. Berdasarkan data uang beredar yang terbit 31 Januari 2017, Bank Indonesia (BI) mencatat kredit properti tumbuh 15% menjadi Rp 731,4 triliun per akhir Desember 2016 dibandingkan posisi Rp 620,4 triliun per akhir Desember 2015. Angka pertumbuhan 15% ini mengulang pertumbuhan kredit properti di tahun 2012. Segmen kredit properti yang tumbuh paling tinggi adalah konstruksi dengan pertumbuhan 24,2% atau menjadi Rp 214,3 triliun per Desember 2016 dibandingkan posisi Rp 172,5 triliun per Desember 2015. Diikuti kredit real estate tumbuh 22,2% menjadi Rp 130,8 triliun per Desember 2016 dibandingkan posisi Rp 107,1 triliun per Desember 2015. Sedangkan kredit untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) hanya tumbuh single digit atau 8,1% menjadi Rp 368,3 triliun per Desember 2016 dibandingkan posisi Rp 340,8 triliun per Desember 2015.
